Jatim
Jumat, 26 Januari 2018 - 09:05 WIB

LONGSOR TRENGGALEK : Ekskavator Dikerahkan untuk Bersihkan Longsoran di Jalur Kampak-Munjungan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor (JIBI/Solopos/Antara)

Alat berat dikerahkan untuk membersihkan material longsor yang menimbun jalur Kampak-Munjungan.

Madiunpos.com, TRENGGALEK — Sejumlah alat berat dikerahkan untuk menyisir material longsor yang menutup jalan raya antarkecamatan Kampak-Munjungan di Kabupaten Trenggalek, Kamis (25/1/2018).

Advertisement

Upaya normalisasi itu dilakukan oleh jajaran Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dibantu jajaran BNPB, BPBD, Basarnas, TNI/Polri serta masyarakat.

“Ya, mulai hari ini backhoe, ekskavator akan membuka akses dan menyisir jalur Kampak-Munjungan,” kata Kepala Dinas PUPR Trenggalek Mochammad Sholeh, Kamis.

Namun, pengerjaan tak langsung mengeruk timbunan tanah bercampur batu dan kayu di jalur Kampak-Munjungan yang tertutup longsor. Tetapi alat berat mengurainya secara bertahap dari sisi aman untuk menghindari longsor susulan.

Advertisement

“Kondisi longsoran yang masih labil dan rawan menyebabkan pengerjaan dengan alat berat sedikit terkendala,” ujar Sholeh.

Tanah longsor di jalur Kampak-Munjungan dilaporkan terjadi pada Minggu (21/1/2018) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Panjang longsoran menurut hasil kajian dinas PUPR dengan tim geologi UGM mencapai 500-an meter dan tinggi atau ketebalan mencapai enam meter. Longsor itu memanjang dari atas tebing setinggi 200-an meter yang meluncur ke bawah.

Lebih lanjut, Sholeh menambahkan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan tim geologi UGM dan Basarnas untuk membersihkan meterial longsoran demi menghindari risiko keselamatan petugas.

Advertisement

Cuaca berkabut dan dikhawatirkan akan turun hujan menjadi kendala yang dihadapi tim evakuasi. “Alat harus berhenti jika hujan, kami akan berusaha sekuat tenaga untuk segara membuka jalur Kampak-Munjungan,” ucapnya.

Sebelumnya, Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak telah melakukan koordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

Tak hanya itu, Emil juga langsung mengontak tim ahli geologi dari UGM dan mendatangkannya untuk dapat segera memetakan area longsoran, sekaligus mencari solusi upaya pembersihan material longsoran dengan tetap memperhatikan SOP (standar operational procedure) dan keamanan tim, mengingat kondisi tanah yang masih labil.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif