Soloraya
Jumat, 26 Januari 2018 - 08:35 WIB

BENCANA WONOGIRI : Warga 4 Wilayah Ini Diminta Waspadai Pelapukan Permukaan Karst

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Karst JIBI/Bisnis Indonesia/Paulus Tandi Bone

BPBD Wonogiri mendeteksi ada empat daerah dengan potensi pelapukan permukaan karst yang membahayakan warga.

Solopos.com, WONOGIRI — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri mendeteksi adanya potensi pelapukan permukaan karst di sekitar pemukiman warga empat wilayah. Pelapukan tersebut berpotensi menjadi bencana lantaran banyak rumah warga yang berada di permukaan karst.

Advertisement

Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto, mengatakan setidaknya ada empat tempat yang terdeteksi mengalami pelapukan karst yakni Ketos, Paranggupito; Girikikis, Giriwoyo; Joho, Pracimantoro; dan Basuhan, Eromoko. Mengenai jumlah keluarga yang terancam potensi bencana itu, Bambang mengatakan masih didata.

“Pelapukan ini berbahaya karena ada rumah warga di atas permukaan. Kalau sudah lapuk, rumah-rumah itu bisa mengalami penurunan [ambles],” ungkapnya kepada Solopos.com di kantornya, Kamis (25/1/2018).

Dia menambahkan pelapukan ini bisa terjadi lantaran hujan deras sepekan ini. Apalagi dia memprediksi hujan deras masih akan terjadi selama sepekan ke depan di wilayah Kabupaten Wonogiri.

Advertisement

Menurutnya, kedalaman rongga karst di bawah rumah warga bervariasi mulai tujuh meter hingga puluhan meter. “Rongga itu tidak semuanya vertikal, namun ada yang mendatar dan miring baru masuk ke dalam,” imbuhnya.

Dia mengungkapkan saat ini tim geolog dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah sedang mengkaji dan mendata di lokasi yang terdeteksi. Selain potensi pelapukan, Bambang juga mengimbau masyarakat mewaspadai pergerakan tanah, antara lain di Sumber, Purwantoro ,dan Kajuman, Kepuhsari, Manyaran.

Potensi lain seperti tanah longsor dan banjir juga menjadi ancaman yang sewaktu-waktu bisa terjadi, apalagi saat hujan lebat disertai angin kencang. “Oleh karena itu warga perlu waspada untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. Kami setiap saat selalu meng-update informasi di daerah melalui camat agar bisa bergerak cepat saat terjadi bencana,” ucapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif