Jateng
Selasa, 23 Januari 2018 - 23:50 WIB

JASA PENGIRIMAN : Bisnis Kargo Jadi Solusi Garuda di Tahun Politik

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pesawat terbang milik maskapai Garuda Indonesia. (JIBI/Solopos/Dok.)

Jasa pengiriman barang atau kargo menjadi andalan Garuda Indonesia menghadapi tahun politik atau Pilkada 2018.

Semarangpos.com, SEMARANG – Bisnis jasa pengiriman barang dengan menggunakan pesawat (kargo) menjadi alternatif bagi maskapai penerbangan Garuda Indonesia menghadapi tahun politik atau Pilkada 2018.

Advertisement

General Manager Garuda Indonesia Branch Office Semarang, Bobby Ahmad Roesyandi, memprediksi tingkat penumpang yang melakukan perjalanan menggunakan pesawat selama 2018 akan mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Hal itu disebabkan beberapa faktor, antara lain Pilkada 2018 dan perhelatan Piala Dunia 2018.

“Pilkada akan menjadi hambatan kami pada tahun ini karena orang tidak akan pergi kemana-mana dan pasti akan di daerahnya masing-masing untuk melakukan pencoblosan [pemungutan suara]. Selain itu, hambatan lain adalah Piala Dunia. Momen yang terjadi setiap empat tahun sekali itu pasti akan menurunkan minat orang untuk bepergian dan memilih di dalam rumah menyaksikan televisi,” beber Bobby kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Semarang, Senin (22/1/2018).

Demi meningkatkan omzet atau pendapatan di tahun politik, Garuda pun akan membidik pasar kargo. Bobby menilai pertumbuhan bisnis jasa pengiriman barang dengan pesawat di Jawa Tengah (Jateng) mulai mengeliat.

Advertisement

“Bisnis kargo yang kami kelola tahun 2017 mengalami peningkatan 12%. Pertumbuhan itu dipacu dengan bertambahnya volume pengiriman barang yang mencapai sekitar 3% per tahun,” tutur Bobby.

Selain itu, perluasan Bandara Ahmad Yani Semarang, termasuk terminal kargo, membuat lalu lintas penerbangan kargo akan semakin banyak. Hal itu tentunya akan berdampak besar bagi industri penerbangan di Jateng yang terus meningkat.

“Jateng sebagai destinasi wisata harus terus dipacu dari segi industri maupun pariwisata, agar turis mancanegara maupun domestik terus bertambah dan pastinya akan memilih angkutan udara yang cepat dan aman,” beber Bobby.

Advertisement

Bobby menyebutkan selama 2017 lalu, Garuda Indonesia secara keseluruhan mengalami peningkatan pendapatan mencapai 15%. Sementara dari jumlah penumpang selama 2017 juga mengalami pertumbuhan mencapai 7% dibanding tahun 2016. (JIBI/Bisnis/Alif N.R.)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif