Soloraya
Selasa, 23 Januari 2018 - 21:35 WIB

BBWSBS Minta Relokasi Warga Kali Pepe Kelar Maret, Pemkot Solo Pastikan Mei

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BBWSBS meminta Pemkot Solo segera selesaikan masalah relokasi warga bantaran Kali Pepe terdampak proyek penanganan banjir.

Solopos.com, SOLO — Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyelesaikan proses relokasi warga bantaran Kali Pepe terdampak proyek penanganan banjir sebelum Maret 2018.

Advertisement

Di sisi lain, Pemkot menyatakan program relokasi warga bantaran Kali Anyar dan Kali Pepe terdampak proyek penanganan banjir wilayah Solo utara dipastikan rampung paling lambat Mei mendatang. Beragam upaya kini terus dikerjakan Pemkot agar bantaran tersebut bersih dari hunian.

Pejabat Pembuat Komitmen Sungai Pantai III BBWSBS, Arlendenovega Satria N., menegaskan relokasi warga bantaran terdampak proyek Penangaan Banjir Kota Solo baik paket 1 (Kali Pepe hilir), Paket 2 (Sungai Bengawan Solo), maupun Paket 3 (Kali Pepe hulu) merupakan wewenang Pemkot Solo. BBWSBS tidak berwenang mengatasi masalah nonteknis.

Advertisement

Pejabat Pembuat Komitmen Sungai Pantai III BBWSBS, Arlendenovega Satria N., menegaskan relokasi warga bantaran terdampak proyek Penangaan Banjir Kota Solo baik paket 1 (Kali Pepe hilir), Paket 2 (Sungai Bengawan Solo), maupun Paket 3 (Kali Pepe hulu) merupakan wewenang Pemkot Solo. BBWSBS tidak berwenang mengatasi masalah nonteknis.

BBWSBS berharap Pemkot segera merampungkan relokasi warga untuk mendukung pelaksanaan proyek. “Kami sudah meminta kepada Pemkot agar segera menyelesaikan proses relokasi karena mempengaruhi jadwal pelaksanaan proyek,” kata Vega saat diwawancarai Solopos.com, Selasa (23/1/2018).

Baca:

Advertisement

Rumah Baru bagi Warga Bantaran Kali Anyar Dibangun Februari 2018

Vega menyesalkan proses relokasi warga bantaran Kali Pepe hulu belum juga selesai sampai sekarang. Merujuk jadwal, BBWSBS saat ini semestinya sudah mulai memperbesar tampang Kali Pepe hulu di sekitar Bendung Tirtonadi. Namun, pekerjaan itu terpaksa ditunda mengingat daerah bantaran Kali Pepe hulu wilayah Kelurahan Nusukan dan Kelurahan Manahan sampai sekarang masih ditinggali warga.

Di sisi lain, proses relokasi warga bantaran Kali Pepe hilir wilayah Gandekan dan Sangkrah juga mesti dikebut. Sebentar lagi BBWSBS akan memulai pekerjaan penguatan tebing Kali Pepe hilir di wilayah tersebut.

Advertisement

BBWSBS sudah menguatkan tebing Kali Pepe hilir sepanjang kurang lebih 3 kilometer (km) dari belakang Terminal Tirtonadi hingga wilayah Kelurahan Sudiroprajan, Jebres. “Kami ditarget menyelesaikan proyek Penanganan Banjir akhir 2018. Persentase pekerjaan untuk Peket 3 sekarang baru 72%. Capaian angka tersebut tidak jauh berbeda dengan pekerjaan di Paket 1. Di Paket 3, selain melakukan normalisasi sungai, kami masih harus menata lansekap di wilayah bantaran Kali Pepe hulu. Kami harus melakukan pekerjaan itu segera,” jelas Vega.

Sementara itu, berdasarkan data Pemkot program relokasi bantaran Kali Anyar dan Kali Pepe tersebar di tiga wilayah, meliputi Manahan, Gandekan, dan Nusukan. ”Dari ketiga kelurahan itu sebenarnya secara administrasi telah selesai tahun lalu. Tapi memang tinggal Gandekan yang masih menyamakan persepsi dengan Pemerintah Sukoharjo,” kata Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperum KKP) Solo, Agus Djoko Witiarso, kepada wartawan, Selasa.

Untuk warga bantaran wilayah Nusukan dan Manahan, persoalan pembelian tanah hingga relokasi telah selesai. Warga Nusukan terdampak proyek penanganan banjir akan direlokasi ke Kabupaten Boyolali, sedangkan warga Manahan ke Sukoharjo.

Advertisement

Pemkot menargetkan seluruh warga telah direlokasi Mei mendatang. Hal ini sejalan dengan program penanganan banjir dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) yang harus kelar di tahun ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif