Teknologi
Minggu, 21 Januari 2018 - 13:45 WIB

Sunion, Bawang Bombai yang Tak Bikin Nangis Saat Diiris

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bawang bombai (Oddity Central)

Inilah sunion, bawang bombai yang tidak membuat orang menangis saat diiris.

Solopos.com, SOLO – Bawang bombai adalah salah satu bumbu yang melezatkan masakan. Aroma yang khas membuat bawang yang satu ini hadir di hampir setiap masakan. Tapi, ada beberapa orang yang tidak kuat menahan air mata saat memotong bawang ini. Maklum saja, bawang bombai melepaskan gas khusus ketika diiris yang membuat mata pedih.

Advertisement

Tapi, seiring dengan perkembangan zaman Anda tidak perlu khawatir lagi jika hendak mengiris bawang bombai. Sebab, para ilmuwan telah mengembangkan spesies baru dari bawang bombai yang tidak akan membuat Anda menitikkan air mata saat mengirisnya. Spesies bawang ini merupakan hasil penelitian terbaru yang dilakukan dalam kurun waktu 30 tahun terakhir.

Dilansir Oddity Central, Sabtu (20/1/2018), bawang bombai yang tidak akan membuat mata berair saat dipotong diberi nama sunion. Bawang ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan beberapa ilmuwan selama bertahun-tahun di Nevada dan Washington, Amerika Serikat, sejak 1980 silam.

Berbeda dari bawang bombai biasa yang pedas, sunion ini memiliki rasa yang lebih manis. Selain itu, teksturnya juga lebih renyah dari bawang bombai biasa. Rasa manis inilah yang membuat sunion tidak membuat mata pedih saat seseorang memotongnya. Sebab, tingkat senyawa volatil pada sunion lebih rendah dari bawang bombai biasa. Volatil adalah senyawa yang membuat rasa bawang bombai tajam dan mata berair saat mengirisnya.

Advertisement

Berkat kerja keras para ilmuwan dibantu petani di kawasan Nevada dan Washington, sunion dinobatkan sebagai the world’s first tearless onions alias bawang bombai pertama di dunia yang tidak membuat menangis. Bawang unik ini biasa dipanen pada akhir musim panas dan awal musim gugur. Rencananya, bawang bombai ini dijual untuk kali pertama sejak Desember 2017 hingga Maret atau April 2018 mendatang sesuai dengan pasokan dari petani. )

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif