Soloraya
Minggu, 21 Januari 2018 - 18:35 WIB

CFD SOLO : Hujan Bikin Pedagang Car Free Day Jl. Slamet Riyadi Kelimpungan Selamatkan Barang-Barang

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung car free day (CFD) sepanjang Jl. Slamet Riyadi Solo menggunakan payung agar tidak terkena hujan, Minggu (21/1/2018). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Ajang CFD Jl. Slamet Riyadi Solo bubar gara-gara hujan, pengunjung sepi dan pedagang pun tak bisa berjualan.

Solopos.com, SOLO — Minggu (21/1/2018) pukul 06.00 WIB ribuan pedagang kaki lima (PKL) di Car Free Day (CFD) sepanjang Jl. Slamet Riyadi Solo mulai membuka dasaran untuk berjualan. Dewi Sriyani, 33, warga Desa Gedangan, Grogol, Sukoharjo, menghentikan sepeda motornya di pinggir jalan untuk menurunkan barang dagangan.

Advertisement

Satu per satu barang dagangannya berupa pakaian anak dan dewasa mulai ditata rapi menggunakan gantungan baju. Setelah selesai menata barang dagangan, dia memarkir sepeda motornya di kawasan Plaza Sriwedari.

Sambil menunggu pembeli, Ia pun membuka bekal makanan berupa nasi pecel yang dibawanya dari rumah. Selesai menikmati makan pagi, tiba-tiba hujan turun. Tanpa berpikir panjang, pakaian yang sebelumnya dipajang untuk ditawarkan pembeli langsung dimasukkan ke dalam tas.

“Hari ini [Minggu] saya gagal berjualan karena hujan deras tiba-tiba turun dari pagi sampai menjelang siang,” ujar Dewi saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu.

Advertisement

Ia mengaku lupa membawa tenda yang biasanya dibawa untuk berjualan saat hujan turun. Di CFD baru membuka dasaran untuk berjualan sekitar 30 menit. Tempat berjualan terpaksa ditutup karena tidak mau mengambil risiko. Terlebih baju yang dijual banyak titipan dari orang lain.

“Saya hanya bisa pasrah setelah hujan baru berhenti sekitar pukul 09.00 WIB. Kalau berjualan juga tidak memungkinkan karena pengunjung CFD sudah banyak yang pulang,” kata dia.

Dewi akhirnya lebih memilih berkemas-kemas memasukkan semua barang dagangan ke dalam tas berukuran besar. Kemudian menuju ke tempat parkir sepeda motor untuk kembali ke rumah.

Advertisement

Nasib sama juga dialami pedagang soto di kawasan Sriwedari, Eko Parlan, 36, warga Nusukan. Ia mengaku harus berteduh di depan toko untuk melindungi barang dagangan. Rencana berangkat pagi dari rumah untuk berjualan demi mendapat penghasilan di CFD buyar. Tempat berjualan di tempat terbuka di city walk basah semua.

“Saya berjualan soto hanya laku sekitar 20 mangkuk. Pengunjung di CFD hari ini [Minggu] sepi akibat hujan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif