News
Jumat, 19 Januari 2018 - 08:55 WIB

PTN Respons Positif Pusat Tes

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). (Ist)

Test center akan perluas jangkauan

Harianjogja.com, SLEMAN-Universitas negeri Yogyakarta (UNY) merespons positif wacana Kemenristekdikti dalam menerapkan test center berbasis komputer dalam pelaksanaan ujian masuk PTN. Tes menggunakan kecanggihan teknologi itu digadang dapat menjangkau siswa dari awalnya 30.000 menjadi 200.000 siswa.

Advertisement

Panlok SNMPTN UNY Profesor Margana menjelaskan, pihaknya sudah mendapatkan rencana penghapusan SBMPTN berbasis tes tulis menjadi basis teknologi informasi. Saat ini proses penyiapan rencana itu masih dalam kajian Universitas Padjajaran.

Ke depan ada kemungkinan ujian PTN bisa menggunakan basis android. Ujian masuk PTN dengan computer based test (CBT) tahun 2017 sebenarnya sudah dilakukan dengan jangkauan sekitar 30.000 mahasiswa. Pemerintah bertekad menuju jangkauan 200.000 calon mahasiswa sehingga wacana pusat tes ini digulirkan.

“Sebenarnya itu untuk meningkatkan jangkauan siswa dari 30.000 menjadi 200.000 [calon mahasiswa], dengan menggunakan android, tetapi sedang dikaji seperti apa, baru digodok di Jakarta,” terangnya, Kamis (18/1/2018).

Advertisement

Ia menambahkan, jika wacana itu terealisasikan akan memudahkan perguruan tinggi seperti UNY dalam mengendalikan melalui pusat tes. Selain itu, melalui test center, ada kemungkinan pula peserta tes tidak harus datang ke PTN, tetapi hal itu masih dalam kajian.

Karena tidak lagi menggunakan kertas, maka prosesnya bisa lebih cepat serta akan berdampak pada penurunan biaya terutama kebutuhan kertas. “Tetapi ini masih dikaji, kemungkinan bisa pakai android, seperti unduh, lalu dikerjakan langsung, tidak harus datang, tetapi datang atau tidak belum tahu nanti,” ujarnya.

Ia menambahkan, pada 2018 juga akan digelar ujian tulis basis komputer. Pada 2017, UNY menyiapkan CBT sekitar 900 personal computer (PC), sehingga lebih menghemat biaya. “Jadi, tidak perlu menebang banyak pohon untuk dipakai kertas,” ujar dia.

Advertisement

Namun, pemerintah tidak memungkinkan akan menghapus SBMPTN berbasis tes tulis, karena masih melayani calon mahasiswa dari daerah lain yang belum sepenuhnya dapat mengakses internet. “Kalau DIY, saya kira tidak ada masalah, siap saja dengan basis komputer,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif