Soloraya
Jumat, 19 Januari 2018 - 11:00 WIB

Jalan Rusak di Melikan Klaten Picu Kecelakaan Lalu Lintas

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melintas di jalan Gatak Grojogan - Bayat, depan Balai Desa Melikan, Kecamatan Wedi, Klaten, Kamis (18/1/2018). (Cahyadi Kurniawan/JIBI/Solopos)

Jalan di Melikan rusak parah.

Solopos.com, KLATEN — Jalan Gatak Grojogan – Bayat, di Desa Melikan, Kecamatan Wedi, Klaten, rusak parah. Hal itu mengakibatkan sering terjadi kasus kecelakaan khususnya melibatkan kendaraan roda dua di kawasan itu.

Advertisement

Berdasarkan pantauan, di jalan aspal depan kantor Desa Melikan, lubang besar-besar bertebaran. Sejumlah genangan terbentuk di beberapa lokasi. Saat dilintasi, jalan terasa licin. Pengendara baik roda empat maupun roda dua harus mengurangi laju kendaraan karena kontur jalan yang tidak rata.

Kepala Dusun 1 Desa Melikan, Jaka Purwana, mengatakan kerusakan jalan makin parah seiring makin seringnya hujan mengguyur jalan. Akibatnya, banyak kasus pengendara sepeda motor jatuh di jalan itu.

Advertisement

Kepala Dusun 1 Desa Melikan, Jaka Purwana, mengatakan kerusakan jalan makin parah seiring makin seringnya hujan mengguyur jalan. Akibatnya, banyak kasus pengendara sepeda motor jatuh di jalan itu.

“Kemarin habis jatuh perempuan naik sepeda motor. Banyak sekali yang jatuh walau enggak sampai korban jiwa,” kata dia, saat ditemui di kantornya, Kamis (18/1/2018).

Jalan itu belum lama ini diperbaki. Namun, jalan itu rusak. Jaka tak tahu apa yang menjadi penyebab jalan itu cepat rusak.

Advertisement

Terpisah, di Jl. Tegalgondo – Janti, di Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, gorong-gorong rusak mengakibatkan jalan berlubang. Oleh warga, jalan itu diuruk tanah supaya rata dan diberi sejumlah tanda peringatan.

Gorong-gorong yang rusak menutup aliran air dari arah Janti ke sawah di Desa Sidowayah, Desa Sidoharjo, dan sekitarnya.

“Petani kalau butuh air harus membuka sumbatannya dahulu,” kata Ridwan, warga Dukuh Sidoharjo, Desa Sidoharjo.

Advertisement

Ia mengatakan gorong-gorong ambles sejak September. Cekungan jalan akibat amblesnya gorong-gorong mengakibatkan kerap terjadi kecelakaan.

“Biasanya yang dari arah timur melaju kencang. Dia enggak tahu kalau ada lubang karena enggak ada tandanya. Pas lewat lubang kaget, lalu jatuh. Kasus itu sering tapi enggak sampai meninggal dunia,” terang dia.

Ia berharap gorong-gorong segera diperbaiki untuk mengantisipasi jatuh korban berikutnya. Tak hanya itu, petani juga mudah mendapatkan air seperti semula.

Advertisement

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Klaten, Suryanto, belum bisa dimintai konfirmasi karena masih berada di rumah sakit.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif