Soloraya
Rabu, 17 Januari 2018 - 05:35 WIB

12 Hari OP di Sragen Baru Bisa Turunkan Harga Beras Rp500/Kg

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga sibuk bekerja di Pabrik Beras Jaya Intan Toyogo, Sambungmacan, Sragen, milik Widiyanti, 50, Selasa (16/1/2018). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Operasi pasar di Sragen selama 12 hari terakhir hanya mampu menurunkan harga beras senilai Rp500/kg.

Solopos.com, SRAGEN — Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen bersama stakeholders terkait mengevaluasi pelaksanaan operasi pasar (OP) beras yang berlangsung Jumat-Selasa (5-16/1/2018).

Advertisement

OP beras selama 12 hari itu ternyata hanya menurunkan harga beras Rp500/kg, yakni dari harga rata-rata Rp10.500/kg menjadi Rp10.000/kg. Bulog bersama mitra kerjanya dari pedagang beras di Sragen berupaya menekan harga beras yang masih di atas harga eceran tertinggi (HET) beras medium Rp9.450/kg dengan berbagai strategi.

Komitmen itu menjadi kesepakatan Bulog, Disperindag, dan stakeholders terkait untuk melanjutkan OP sampai ada panen raya di Bumi Sukowati. Stakeholders yang terlibat dalam evaluasi OP beras itu terdiri atas Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polres Sragen, Dinas Ketahanan Pangan (Distapang), Dinas Pertanian (Distan), Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, dan enam mitra Bulog.

“Strateginya dengan menambah downline mitra Bulog yang tersebar di 20 kecamatan. Jumlah downline menjadi 50 unit yang menyebar di 20 kecamatan. Downline itu bisa penggilingan padi, warung yang ditunjuk, atau kios di pasar. Sampai hari ini [kemarin], beras Bulog yang terdistribusikan sebanyak 2.555 ton dan 1.700-an ton di antaranya yang terserap ke masyarakat. Sisanya 800-an ton masih proses penyerapan lewat OP,” ujar Kepala Disperindag Sragen, Untung Sugihartono, saat ditemui Solopos.com di Rumah Makan Monica Sragen, Selasa (16/1/2018) siang.

Advertisement

Baca:

OP Beras di Pasar Gondang Sragen Sepi, Bakul Mantingan Turut Beli

Pemkab Sragen-Bulog Gelar Operasi Pasar Beras dengan Harga Rp8.800/Kg

Advertisement

Untung menjelaskan pelaksanaan OP sejak Jumat (5/1/2018) itu ternyata belum dimanfaatkan masyarakat secara optimal. Untung akan menggerakkan sosialisasi yang masif lewat spanduk dan pengumuman dalam bentuk lain kepada masyarakat supaya kegiatan OP beras bisa dinikmati masyarakat.

Dia mengakui harga beras di pasaran masih di atas HET. “Setidaknya OP yang berjalan selama 12 hari itu bisa menekan harga beras senilai Rp500/kg. Harga sekarang masih Rp10.000/kg tetapi sebelumnya rata-rata Rp10.500/kg,” ujarnya.

Wakil Kepala Perum Bulog Subdivre III Surakarta Joko Pamungkas saat ditemui Solopos.com di tempat yang sama menambahkan ada strategi lain yang ditempuh, yakni meningkatkan kualitas beras OP. Beras OP yang semula dijual dengan harga Rp8.800/kg, kata dia, dijual dengan harga lebih tinggi, yakni Rp9.350/kg dengan kualitas beras yang hampir sama dengan beras di pasaran.

Joko berharap dengan kualitas beras OP yang lebih baik daya beli masyarakat juga lebih tinggi. “Kami menargetkan selama Januari ini bisa mendistribusikan beras sampai 3.500 ton. Target itu bukan harga mati tetapi fleksibel selama harga beras masih tinggi. Kami akan melihat perkembangan harga beras sampai musim panen raya Februari mendatang,” ujar Joko.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif