Soloraya
Minggu, 14 Januari 2018 - 21:35 WIB

Ini Makna 6 Menara di Masjid Baiturrahman Sukoharjo

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara jalan melewati bangunan baru Masjid Agung Baiturrahman, Sukoharjo, Minggu (14/1/2018). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Masjid Baiturrahman Sukoharjo yang baru selesai direnovasi dilengkapi enam menara.

Solopos.com, SUKOHARJO — Enam menara menjulang tinggi di Masjid Baiturrahman Sukoharjo yang baru kelar direnovasi. Dua menara utama setinggi lebih dari 30 meter berada di depan bangunan.

Advertisement

Sementara empat menara lainnya mengelilingi bangunan di empat penjuru mata angin. Menara itu memiliki desain yang khas. Lantai dasar berbentuk segi empat memanjang yang diakhiri tower silinder dengan kubah kecil.

Masjid Agung Baiturrahman dibangun selama hampir tujuh bulan pada 2017. Anggaran yang dikucurkan Pemkab Sukoharjo untuk membangun masjid tersebut senilai Rp33 miliar. Bentuk bangunan masjid mengusung gaya arsitektur Timur Tengah yang menonjolkan kemegahan menara dihiasi ornamen-ornamen cantik.

Advertisement

Masjid Agung Baiturrahman dibangun selama hampir tujuh bulan pada 2017. Anggaran yang dikucurkan Pemkab Sukoharjo untuk membangun masjid tersebut senilai Rp33 miliar. Bentuk bangunan masjid mengusung gaya arsitektur Timur Tengah yang menonjolkan kemegahan menara dihiasi ornamen-ornamen cantik.

Ornamen-ornamen itu menghiasi sudut tembok masjid dengan berbagai ukiran, lantai keramik, dan kubah sehingga membuat masjid terlihat sangat mewah. Lalu apa makna dari enam menara yang mengelilingi masjid tersebut?

Baca:

Advertisement

TK Baiturrahman Tergusur Renovasi Masjid Agung Sukoharjo

“Enam menara masjid agung merupakan simbol rukun iman. Gaya arsitekturnya memang seperti masjid-masjid di daratan Arab. Mungkin seperti masjid-masjid di Turki. Masjid ini termewah dan termegah di Sukoharjo,” kata Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sukoharjo, Ihsan Muhadi, saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (14/10/2018).

Tadinya, jumlah menara yang bakal dibangun hanya dua menara utama yang terletak di depan masjid. Namun, saat pembahasan rancangan desain bangunan masjid yang dihadiri Yayasan Baiturrahman, konsultan proyek dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sukoharjo menyepakati jumlah menara masjid ditambah menjadi enam menara.

Advertisement

Ihsan menjelaskan selain menara, Masjid Agung Baiturrahman memiliki kubah warna hijau keemasan yang merupakan karya seni rupa terapan bernapaskan Islam. “Masjid agung juga dilengkapi berbagai fasilitas untuk menyokong berbagai kegiatan keagamaan para jamaah,” papar dia.

Fasilitas masjid itu antara lain ruang penginapan bagi para musafir dan perpustakaan. Ruang penginapan dibangun di bagian belakang masjid agar para musafir bisa beristirahat sejenak melepas lelah. Sementara ruang perpustakaan menjadi pelengkap masjid untuk menambah ilmu keagamaan. Terdapat ribuan buku yang berhubungan dengan Islam.

Ihsan belum dapat memastikan waktu peresmian Masjid Agung Baiturrahman lantaran pengerjaan proyek masih dalam tahap finishing. Masjid ini diperkirakan mampu menampung lebih dari 4.000 orang.

Advertisement

“Masjid belum bisa digunakan sementara untuk aktivitas keagamaan. Dalam waktu dekat diresmikan, ditunggu saja.”

Sementara itu, seorang jamaah Masjid Agung Baiturrahman, Sahid Mubarok, mengatakan arsitektur bangunan baru masjid agung bergaya modern dengan menonjolkan enam menara raksasa yang mengelilingi masjid. Kemegahan bangunan masjid agung menyerupai Masjid Agung Al-Aqsa di Kabupaten Klaten.

Dengan dibangunnya masjid agung, Sahid berharap mampu menjadi pusat kegiatan umat muslim di Kabupaten Jamu. “Saya berharap masjid agung segera diresmikan agar umat muslim bisa menunaikan ibadah salat dan melaksanakan kegiatan keagamaan,” papar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif