Lifestyle
Sabtu, 13 Januari 2018 - 15:00 WIB

INTERNATIONAL RAIN FESTIVAL : Delegasi Meksiko akan Tampil dalam Festival Hujan Minggu (14/1/2018)

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Kalimantan Barat menyajikan tarian khas Dayak dalam International Rain Festival 2016 di pelataran Mugi Dance Studio, Desa Pucangan, Kartasura, Sukoharjo. Minggu (10/1/2016). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

International Rain Festival kembali dilaksanakan Minggu (14/1/2018).

Solopos.com, SOLO — Penari kontemporer Mugiyono Kasido kembali menggelar International Rain Festival (IRF). Event tahunan yang diperingati untuk mensyukuri nikmat hujan ini diselenggarakan di Studio Mugi Dance, Desa Pucangan, Kartasura, Minggu (14/1/2018).

Advertisement

Perwakilan dari Manajemen Mugi Dance, Nuri Aryati, Jumat (12/1/2018), mengatakan pentas kali ini bakal mengusung format berbeda. IRF digelar pukul 10.00 WIB–pukul 22.00 WIB. Biasanya event yang melibatkan berbagai seniman dari dalam dan luar negeri ini diselenggarakan dua hari mulai sore hingga malam.

Acara pagi bakal dibuka dengan pentas kesenian anak-anak sekolah dari SD Widya Wacana, SMA Penerbangan Yogyakarta, dan kelompok musik Mugi Dance Junior. Dilanjutkan dengan fashion show kostum berbahan sampah.

Mereka bekerja sama dengan Komunitas Gropesh Solo yang digawangi Denok Wulandari. Pergelaran busana tersebut melibatkan anak-anak di sekitar Desa Pucangan, Kartasura, sebagai modelnya. “Mereka dilatih untuk memeragakan gaun-gaun kreasi dari bahan sampah,” kata Mugiyono.

Advertisement

Sementara pentas utama bakal digelar malam hari. Kolaborasi pentas menyambut hujan ini melibatkan puluhan seniman dari berbagai daerah di Indonesia, yaitu Bali, Kaltim, Kalteng, Palu, Padang, Lampung, Papua, dan Tulungagung.

Sementara untuk perwakilan dari luar negeri, IRF hanya menggandeng Meksiko. Lebih sedikit dari tahun lalu yang melibatkan dua delegasi dari Filipina dan Singapura.

Tak sekadar pentas seni, seperti biasa IRF juga mengajak masyarakat mengikuti serangkaian workshop pemanfaatan air hujan. Seperti pembuatan air alkali dari air hujan, serta workshop biopori. Kegiatan pelatihan ini berlangsung mulai pukul 13.30 WIB hingga sore.

Advertisement

Kegiatan workshop melibatkan sejumlah komunitas yaitu Sedulur Banyu Udan yang digawangi Agus Bimo untuk air alkali dan Komunitas Sibat untuk workshop Biopori. Lebih lanjut Mugi menambahkan acara ini gratis dan dibuka untuk umum.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif