Soloraya
Jumat, 12 Januari 2018 - 13:25 WIB

PILKADA KARANGANYAR 2018 : "Cerai" dengan Juliyatmono, Rohadi Widodo: Ada Hambatan Psikologis

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Bupati Karanganyar, Rohadi Widodo, menyelesaikan tugas di ruang kerjanya, Kamis (11/1/2018). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Pilkada Karanganyar, Rohadi Widodo menyatakan tetap akan menyelesaikan visi misi bersama Juliyatmono.

Solopos.com, KARANGANYAR — Mobil Toyota Innova Venturer putih berpelat nomor AD 55 F parkir di halaman belakang Kantor Bupati Karanganyar di kompleks Sekretariat Daerah (Setda) Karanganyar, Kamis (11/1/2018).

Advertisement

Mobil pelat merah itu lama tidak parkir di situ karena penggunanya pun beberapa waktu tidak berdinas. Mobil itu disediakan untuk berdinas Wakil Bupati Karanganyar, Rohadi Widodo.

Nyaris satu pekan, Rohadi tidak berkantor dan tidak menghadiri agenda-agenda dinas. Solopos.com kali terakhir bertemu Rohadi saat dia meresmikan Pasar Rakyat Desa Dawung, Matesih, Jumat (5/1/2018) pagi.

Dia datang seorang diri tanpa didampingi Bupati Karanganyar, Juliyatmono. Saat menyampaikan sambutan, Rohadi menyinggung tentang perjuangannya menjadi Wakil Bupati.

Advertisement

“Empat tahun yang lalu, saya disepelekan orang tetapi saya berusaha dan jadi Wakil Bupati. Saat ini pun, saya pun juga [disepelekan] orang. Tapi enggak apa-apa,” kata Rohadi saat memberikan sambutan di hadapan warga Desa Dawung saat itu.

Pasangan Juliyatmono-Rohadi Widodo tidak tampil berdua sejak malam pergantian tahun baru 2018. Rohadi datang seorang diri pada Minggu (31/12/2017) hingga Senin (1/1/2018) dini hari.

Dia merayakan malam pergantian tahun dengan menyaksikan pesta kembang api bersama Kapolres Karanganyar, AKBP Henik Maryanto, Dandim 0727/Karanganyar, Letkol (Inf) Muhammad Ibrahim Mukhtar Maksum, dan ribuan warga Karanganyar.

Advertisement

Pemandangan yang tidak biasa karena Juliyatmono melewatkan momentum malam pergantian tahun. Sejak penulis bertugas di Kabupaten Karanganyar pada akhir 2015, pasangan itu selalu melewati malam tahun baru bersama menyaksikan pesta kembang api.

Namun Rohadi hanya terkekeh saat ditanya mengapa malam pergantian tahun 2017 ke 2018 dia tidak bersama pasangannya. “Hehe… enggak tahu. [Pak Bupati] ke luar kota,” kata Rohadi saat itu sambil berpamitan.

Setelah itu, Rohadi tidak pernah berdinas di Kantor Bupati. Juliyatmono pun demikian. Sejumlah agenda mengundang dua pimpinan itu diwakilkan kepada asisten dan kepala dinas terkait. Maklum, saat itu konsentrasi Juliyatmono maupun Rohadi adalah mengejar rekomendasi untuk Pilkada 2018.

baca:

PILKADA 2018 : KPU Karanganyar Buka Kembali Pendaftaran Cabup-Cawabup Senin Pekan Depan

Pengamat Politik Sebut Pilkada Karanganyar 2018 Sudah Selesai

Ogah Masuk Koalisi, Ini Langkah PKS Karanganyar Selanjutnya

Rekomendasi DPP Golkar memasangkan Juliyatmono dengan kader PDIP, Rober Christanto. DPP Golkar mengumumkan itu di Jakarta pada Jumat (5/1/2018). Juliyatmono menegaskan keputusan DPP Golkar saat menggelar jumpa pers bersama wartawan di salah satu rumah makan di Papahan, Tasikmadu, Senin (8/1/2018). Pasangan yang diusung Golkar-PDIP dan didukung enam partai politik itu mendaftar ke KPU pada Rabu (10/1/2018) setelah zuhur.

Keesokan hari atau Kamis, Rohadi berkantor. Rohadi mengenakan seragam batik khas PNS. Senyum Rohadi mengembang saat Solopos.com masuk ke ruangannya. Dia terkekeh sembari menjabat tangan Espos. Belum ada sepatah katapun terucap, tetapi Rohadi sudah terkekeh. Kami berbincang di sofa di depan meja kerjanya.

Rohadi mengangguk saat Solopos.com memulai pembicaraan dengan menyinggung ketidakhadirannya pada sejumlah agenda dinas. “Iya baru hari ini. Tadi pagi ikut apel. Lalu merampungkan tugas paraf. Belum ada agenda hari ini yang saya datangi. Besok Jumatan keliling di Bangsri Karangpandan,” tutur dia.

Dua tumpuk kertas ditata di salah satu sudut meja kerjanya. Pekerjaan itu sudah menumpuk di meja sejak beberapa hari lalu. Obrolan mengalir hingga Pilkada 2018. Orang nomor dua di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar itu berusaha menyembunyikan rasanya dengan mengumbar senyum dan lebih banyak tertawa.

“Ya pasti ada hambatan psikologis. Mbuh saya atau Pak Yuli pasti ada perbedaan. Enggak mungkin bisa sama. Gesture orang enggak bisa dimungkiri. Itu manusiawi tapi kami tetap berupaya semaksimal mungkin. Kembali ke pengendalian nafsu marah, jengkel, apa itu setiap orang punya,” tutur dia saat ditanya bagaimana selanjutnya komunikasi dengan Juliyatmono di Pemkab.

“Ya kalau ketemu salaman biasa saja. Saya biasa. Saya ingin selalu mengajak berteman dengan siapapun. Ya namanya politik bisa berubah tapi etika bersama, bergaul, berkomunikasi ya harus tetap baik,” imbuh dia.

PKS memutuskan tidak maju pada Pilkada 2018. Sejumlah pihak mempertanyakan hal itu di media sosial. Rohadi membenarkan. Dia menerima banyak pertanyaan dari kader dan simpatisan PKS melalui media sosial.

“Banyak yang tanya. Kami suruh tunggu. Kemarin [Rabu] sore kami kumpulkan [kader] dan jelaskan. Kesimpulan hasil musyawarah. Ada skenario lain, kami disuruh kerja lebih giat lagi,” ujar dia.

Di sisi lain, Rohadi mengaku akan lebih berkonsentrasi menyelesaikan kepemimpinan hingga Desember 2018. “Saya akan tetap menjalankan amanah menjadi Wabup sampai habis masa jabatan pada Desember 2018. Melanjutkan visi misi bersama,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif