Jogja
Rabu, 10 Januari 2018 - 11:55 WIB

Pemberian Sanksi untuk Operator Jip Lava Tour Masih Dibahas

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jip Lava Tour Merapi yang mengalami kecelakaan. (Harian Jogja/Abdul Hamid Razak)

Insiden tersebut terjadi akibat kelalaian operator

Harianjogja.com, SLEMAN-Kasus kecelakaan maut jip Wisata Lava Tour Merapi diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi para komunitas jip di lereng Merapi. Pemberian sanksi bagi operator jip tersebut masih dibahas.

Advertisement

Ketua Paguyuban jip Wilayah Barat Lava Tour Merapi Dardiri mengatakan, pemberian sanksi masih dibahas. Insiden tersebut terjadi akibat kelalaian operator (salah satu komunitas). “Yang jelas ada [sanksi] ini karena driver belum punya SIM. Padahal asosiasi sudah memiliki SOP [Standard Operational Procedure] yang harus dipatuhi semua komunitas,” katanya kepada Harianjogja.com, Selasa (9/1/2018).

SOP yang dimaksud, katanya, baik roll bar savety belt hingga kelengkapan operasional jip. Masing-masing ketua komunitas, kata Dardiri, sudah mendapat sosialisasi. “Saya sudah tekankan dan ingatkan agar SOP tersebut dijalankan. Ini untuk menghindari adanya insiden seperti kemarin,” ungkapnya.

Disinggung soal pengaruh peristiwa tersebut dengan minat wisatawan yang menggunakan jip Wisata  Lava Tour Merapi, dia mengaku masih belum merasakan dampaknya. Alasannya, saat ini selesai liburan. “Untuk sementara setelah liburan biasanya sepi. Sepinya karena habis liburan. Semoga ini buat pembelajaran dan insiden ini yang terakir kalinya,” harapnya.

Advertisement

Baca juga : Jip Lava Tour Merapi Sebaiknya Dilengkapi Sabuk Pengaman

Salah satu pengelola jip Wisata Lava Tour Merapi di Kaliadem Siti Kurnia berharap, insiden kecelakaan yang terjadi pada Minggu (6/1/2018) di mana korban yang kritis meninggal dunia tidak berdampak negatif bagi wisata Lava Tour Merapi. “Semua sudah terjadi. Bagaimanapun [insiden ini] menjadi pukulan berat bagi pelaku jip wisata di sini. Tapi dari pihak jip  bertanggung jawab,” ujarnya kepada Harianjogja.com.

Sebagai bentuk tanggung jawab, katanya, perwakilan pengurus sosiasi jip hari ini menuju rumah duka di Pati, Jawa Tengah. Dia berharap, insiden tersebut menjadi modal kuat bagi seluruh pelaku wisata jip untuk memperbaiki layanan sesuai SOP yang ditetapkan. “Setiap komunitas AD/ART-nya beda-beda. Contohnya di komunitas saya harus ada test drive dan SIM  harus ada, termasuk fotokopiannya pun harus punya,” katanya.

Advertisement

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Shavitri Nurmala Dewi menambahkan, Bupati Sleman Sri Purnomo mengundang asosiasi untuk membahas masalah tersebut. “Untuk pemberian sanksi masih menunggu hasil pertemuan malam ini [Selasa],” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif