Soloraya
Rabu, 10 Januari 2018 - 05:35 WIB

KOMODITAS PANGAN : Terkerek Naik, Ini Harga Cabai Rawit di Pasar Sukoharjo

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pedagang sembako menunggu pembeli di Pasar Ir. Soekarno, Sukoharjo, Selasa (9/1/2018). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Harga cabai rawit di Pasar Ir. Soekarno Sukoharjo melonjak tajam pada awal tahun ini.

Solopos.com, SUKOHARJO – Harga cabai rawit di pasar tradisional Sukoharjo melonjak tajam menembus Rp48.000 per kilogram pada awal Januari 2018. Kenaikan harga komoditas cabai rawit dipengaruhi minimnya pasokan lantaran cuaca buruk selama beberapa hari terakhir.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, Selasa (9/1/2018), kenaikan harga cabai rawit terjadi sejak sepekan lalu. Sebelumnya, harga cabai rawit di pasaran masih Rp38.000 per kg-Rp40.000 per kg. Lantaran pasokan minim, harga cabai rawit terkerek naik secara signifikan pada awal Januari.

Seorang pedagang sembako di Pasar Ir. Soekarno, Sumiyem, mengatakan harga cabai rawit sempat menembus Rp60.000 per kg pada 1 Januari. Beberapa hari kemudian, harga cabai rawit turun secara perlahan. Kala itu, tingkat permintaan meningkat tajam padahal pasokan cabai rawit sangat minim. “Bisa jadi harga cabai rawit kembali naik pada beberapa hari mendatang. Masih turun hujan lebat dengan intensitas tinggi setiap hari,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa.

Menurut Sumiyem, hujan lebat dengan intensitas tinggi mengakibatkan sebagian lahan pertanian cabai gagal panen. Air hujan menggenangi lahan pertanian cabai. Imbasnya, pasokan cabai ke pasar tradisional jauh lebih sedikit dibanding hari biasa.

Advertisement

Misalnya, pasokan cabai rawit pada hari biasa lebih dari 50 kg per hari. Sekarang hanya separuhnya sehingga mengakibatkan harga cabai rawit melonjak tajam.

Sebagian cabai merah dipasok dari Selo, Boyolali dan Tawangmangu, Karanganyar. Sebagian cabai merah lainnya dipasok dari luar Soloraya seperti Tegal dan Pemalang. “Saat musim penghujan memang seperti ini [pasokan cabai rawit minim]. Padahal, para pengusaha warung makan selalu membeli cabai rawit dalam jumlah besar,” papar dia.

Sumiyem menceritakan kondisi serupa yang terjadi saat musim penghujan pada akhir 2015. Saat itu, harga cabai merah, bawang putih, serta bawang merah membubung tinggi di pasaran lantaran pasokan dari pengepul minim.

Advertisement

Hampir setiap musim penghujan, harga cabai merah pasti naik signifikan. Bagaimana tidak naik kalau pasokan cabai merah dari pengepul ke pasar tradisional sangat minim.”

Hal senada diungkapkan pedagang sembako lainnya, Muryati. Biasanya harga cabai rawit akan stabil setelah pasokan dari pengepul kembali lancar. Namun, dia belum dapat memastikan kapan pasokan cabai kembali normal. Terlebih, musim penghujan diprediksi berlangsung hingga Maret mendatang.

Sementara harga komoditas lainnya seperti bawang merah dan bawang putih stabil. “Harga bawang merah Rp28.000 per kg sementara bawang putih Rp30.000 per kg. Hanya harga cabai yang melonjak tajam,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif