Jogja
Selasa, 9 Januari 2018 - 10:55 WIB

Jip Lava Tour Merapi Sebaiknya Dilengkapi Sabuk Pengaman

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jip Lava Tour Merapi yang mengalami kecelakaan. (Harian Jogja/Abdul Hamid Razak)

Kejadian ini perlu menjadi pelajaran berharga bagi Pemerintah Kabupaten Sleman

Harianjogja.com, JOGJA-Kecelakaan jip Lava Tour Merapi yang mengakibatkan seorang wisatawan meninggal dunia, turut membuat Gubernur DIY Sri Sultan HB X buka suara.

Advertisement

Menurutnya, kejadian ini perlu menjadi pelajaran berharga bagi Pemerintah Kabupaten Sleman. Sebab, selama ini ia sudah sering mengingatkan agar jip Lava Tour dilengkapi sabuk pengaman.

“Dari dulu sudah diingatkan pakai safety belt. Sekarang, berani enggak Pemkab Sleman mensyaratkan kendaraan itu harus pakai safety belt dan sebagainya? Bukan [kewenangan] provinsi, tapi kabupaten/kota yang berwenang memberikan persyaratan,” ucapnya di Kompleks Kepatihan, Senin (8/1/2018).

Seperti diketahui, kecelakaan yang melibatkan jip Lava Tour dan bus terjadi di Jalan Kaliurang KM 20, Dusun Pantiasih, Pakembinangun, Pakem pada Minggu (7/1/2018). Salah satu korban bernama Fatunhikmah akhirnya mengembuskan napas terakhir pada Senin dini hari di Rumah Sakit Panti Rapih.

Advertisement

Baca juga : Korban Laka Jip Lava Tour Meninggal Dunia

Dirlantas Polda DIY Kombes Latif Usman pada kesempatan terpisah menyampaikan, kendaraan Lava Tour jika dilihat dari sisi aturan memang tidak layak. Namun, ia menyatakan, kepolisian tidak bisa serta merta melakukan tindakan, sebab area operasional jip itu adalah daerah khusus wisata.

“Kalau kendaraan terbuka memang harus ada helm, tapi kepolisian tidak bisa langsung menindak, harus koordinasi dengan dinas pariwisata dulu,” ucapnya di DPRD DIY.

Advertisement

Untuk mencegah hal yang sama terulang kembali, Latif mengatakan, Pemkab Sleman mesti mengambil peran lebih dengan merekomendasikan kepada pengelola wisata apa saja yang perlu dilakukan. “Menyiapkan tempat wisata tidak hanya tempatnya saja, tapi sarana dan prasarana lainnya. Jalan dan kendaraan harus siap. Pokdarwis harus meyiapkan, pemerintah juga harus ikut terlibat dalam penyiapan itu dengan merekomendasikan caranya,” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif