Soloraya
Senin, 8 Januari 2018 - 16:00 WIB

BENCANA SRAGEN : Tebing 8 Meter Longsor Terjang Rumah Warga Bukuran

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Ngargorejo RT 003 Bukuran, Kalijambe, Sragen, bekerja bakti membersihkan material longsor yang mengenai bagian belakang rumah Sunardi, 64, Senin (8/1/2018). (Istimewa/Dokumentasi Polsek Kalijambe)

Bencana Sragen, tebing longsor di Bukuran menerjang rumah warga.

Solopos.com, SRAGEN –Tebing setinggi delapan meter di Dukuh Ngargorejo RT 003 Desa Bukuran, Kalijambe, Sragen, ambrol dan mengenai rumah Sunardi, 64, warga setempat, Minggu (7/1/2018) sekitar pukul 17.00 WIB.

Advertisement

Tidak ada korban jiwa atau luka dalam musibah tersebut, sebab rumah yang rusak hanya bagian dapur dan kamar mandi. Tembok bagian belakang rumah korban jebol, tapi bangunan utama rumah tetap berdiri.

Warga dibantu aparat Koramil dan Polsek setempat melakukan kerja bakti membersihkan material longsor, Senin (8/1/2018) pagi. Mereka juga memperbaiki bagian rumah Sunardi yang ambrol atau retak-retak.

Informasi yang dihimpun dari Polres Sragen, tanah longsor terjadi dipicu hujan deras dan gerimis selama berjam-jam. “Kerugian materiil sekitar Rp10 juta,” ujar Kasi Trantib Kecamatan Kalijambe, Agus Subagyo, Senin.

Advertisement

Menurut dia hanya rumah Sunardi yang rusak akibat tertabrak material longsor. Tapi dia mengimbau korban dan warga sekitarnya tetap waspada mengingat masih tingginya curah hujan beberapa pekan ke depan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, Dwi Sigit Kartanto, mengatakan Bukuran dan sekitarnya masuk daerah rawan bencana tanah longsor.

Hal itu lantaran kawasan tersebut berkontur perbukitan dan tanahnya mudah longsor bila diguyur hujan deras dalam waktu yang lama. Dia meminta warga di wilayah itu meningkatkan kewaspadaan selama musim penghujan.

Advertisement

“Kalau bicara zona rawan longsor ya di Sambirejo dan Kalijambe. Dua kecamatan ini wilayahnya perbukitan. Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan untuk pantauan kejadian,” tutur dia.

Sigit menjelaskan selama musim penghujan tidak hanya tanah longsor yang harus diwaspadai. Angin kencang, banjir, dan kebakaran, adalah sederet potensi bencana yang juga patut terus diwaspadai.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif