Jogja
Minggu, 7 Januari 2018 - 05:20 WIB

Wisata Cave Tubing Kalisuci Sudah Beroperasi Normal, tapi Tergantung Cuaca

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Susur Gua Kalisuci (JIBI/Harian Jogja/Yodie Hardiyan)

Objek wisata Cave Tubing Kalisuci, di Pacarejo, Semanu sudah mulai dibuka

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Objek wisata Cave Tubing Kalisuci, di Pacarejo, Semanu sudah mulai dibuka, pasca dampak banjir akhir November tahun kemarin, yang menganggu aktivitas wisata disana.

Advertisement

Sekretaris Dinas Pariwisata (Dinpar), Gunungkidul, Hary Sukmono, terkait bencana banjir yang terjadi sekitar sebulan lalu ia mengatakan memang sulit untuk dicegah karena pengaruh alam. Namun dia juga mengatakan setidaknya masih ada upaya mengurangi resiko.

“Wisata yang kita miliki itu pemanfaatan daya tarik wisata karst. Menggunakan sistem hidrologi. Ya kalau memang banjir sulit juga dihindari, karena pengaruh alam,” ujarnya Jumat (5/1/2018).

Dia mengatakan mitigasi terhadap bencana harus dimaksimalkan termasuk Early Warning System (EWS). Saat ini sendiri ia mengatakan para pengelola atau Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di sana sudah cukup baik mengurangi resiko-resiko bencana itu.

Advertisement

“Kalau hujan di hulu dihentikan, apalagi kalau udah ada tanda-tanda banjir juga tidak menerima tamu. Tamu kunjungan sendiri juga dibatasi sehari, itu untuk keamanan dan kenyamanan para wisatawan yang berkunjung,” kata Hary.

Dikatakan salah satu pemandu Cave Tubing Kalisuci, Amin Rahmadi bahwa kondisi saat ini sudah normal, dan sudah buka mulai 31 Desember 2017.

“Kita sudah mulai buka akhir tahun kemarin, tapi kita kan wisata juga tergantung alam. Kalau cuaca kurang mendukung ya kita off,” katanya.

Advertisement

Ia mengatakan ada pertimbangan kegiatan di sana berjalan atau tidak, yang pertama melihat kondisi cuaca, karena dari hulu mengalir ke Kali suci yang kedua debit air juga diperhatikan.

Dalam upaya menjaga keamanan dan kenyamanan dia juga membenarkan adanya pembatasan kunjungan wisata, dalam sehari yaitu maksimal 250 orang. “Pada saat trip juga dibatasi pertama dan kedua itu biasanya diberi jeda maksimal sekali trip 20 orang dengan minimal tiga pemandu,” katanya.

Saat ini sendiri kondisi pasca banjir tersebut, yang masih perlu ditambah adalah jumlah tempat sampah, karena banyak yang hanyut saat banjir. Selain itu juga dikatakan Amin, pintu-pintu toilet beberapa juga mengalami rusak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif