Jumlah pendaki yang naik ke Merapi pada malam Tahun Baru dibatasi hanya 2.500 orang.
Solopos.com, BOYOLALI — Jumlah pendaki Gunung Merapi pada puncak perayaan pergantian tahun 2017/2018 dibatasi maksimal 2.500 orang. Selain itu, pendaki juga dilarang membawa kembang api dan membuat perapian selama pendakian.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Resort Selo Balai Taman Nasional Gunung (BTNG) Merapi, Suwiknya. “Seperti musim pendakian lainnya yakni pada malam 17 Agustus dan malam Sura, pendaki dibatasi 2.500 orang,” ujarnya kepada wartawan di Selo, beberapa waktu lalu.
Untuk memantau jumlah pendaki tersebut, BTNG bekerja sama dengan personel di basecamp dua jalur pendakian resmi yakni Sapuangin dan Selo. BTNG juga meminta pendaki agar tidak mendaki ke puncak Merapi.
Mereka hanya diperkenankan naik sampai kawasan Pasar Bubrah. “Mohon dipatuhi aturannya bahwa pendakian hanya diizinkan sampai Pasar Bubrah,” imbuhnya.
Selain itu, pendaki juga dilarang merayakan pesta pergantian tahun dengan menyalakan kembang api, terlebih petasan. “Msekipun saat ini sedang musim penghujan, tapi mereka tidak diperkenankan membuat perapian dan membawa kembang api atau petasan. Ini semua untuk mengantisipasi kejadian yang tidak kita inginkan bersama.”