News
Kamis, 28 Desember 2017 - 07:35 WIB

Diminati UMKM, Kebutuhan Bright Gas Soloraya Meningkat

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bright gas atau elpiji kemasan tabung isi 5,5 kg produksi PT Pertamina. (Rachman/JIBI/Bisnis)

Kebutuhan bright gas di Soloraya naik terdorong oleh meningkatnya penggunaan di kalangan UMKM.

Solopos.com, SOLO — Konsumsi bright gas 5,5 kilogram (kg) mengalami kenaikan signifikan pada bulan ini. Kenaikan konsumsi ini didukung dari peralihan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).

Advertisement

Data Pertamina MOR IV menunjukkan penjualan bright gas 5,5 kg sejak awal Desember selalu lebih dari rata-rata penjualan harian bulan sebelumnya, yakni 15 matrik ton (MT) menjadi 74,4 MT per hari atau naik 481%. Penjualan elpiji 3 kg juga mengalami kenaikan dari rata-rata normal 3.234 MT menjadi 3.362 MT atau naik menjadi 104%.

Sales Executive Elpiji Soloraya Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV, Adeka Sangtraga Hitapriya, menyampaikan pada akhir November lalu, penjualan gas pink ini sebanyak 33.000 tabung sebulan. Namun hingga Sabtu (23/12/2017) tercatat penjualan elpiji nonsubsidi ini sudah naik menjadi 37.000 tabung dan masih berpotensi meningkat sampai akhir bulan.

“Banyak pelaku UKM yang berpindah ke elpiji non-PSO [public service obligation] karena lebih hemat dan enggak perlu sering-sering ganti tabung. Perbandingannya kalau elpiji 3 kg digunakan satu sampai dua hari, bright gas 5,5 kg bisa digunakan empat hari sampai satu pekan,” ungkap Adeka kepada Solopos.com, Selasa (27/12/2017).

Advertisement

Dia mengatakan dari 8.400-an pangkalan di Soloraya, sekitar 87% sudah konsisten menjual bright gas 5,5 kg sehingga masyarakat pun semakin mudah membeli. Selain itu, modern outlet juga digandeng untuk menjual elpiji nonsubsidi ini.

“Saat ini penjualan bright gas masih melekat juga di pangkalan elpiji 3 kg. Ke depan, akan ada pangkalan khusus elpiji non-PSO tapi kalau misal ada pangkalan yang ingin menjual keduanya [elpiji subsidi dan nonsubsidi] bisa,” kata dia.

Dia mengatakan subsidi non-PSO ini dijual dengan harga Rp65.000 untuk isi ulangnya. Namun konsumen akan dikenai harga tambahan jika diantar langsung sampai rumah. Tambahan harga ini menyesuaikan dengan jarak yang ditentukan agen atau pangkalan.

Advertisement

Salah satu warga Solo, Setyo, 29, mengaku saat ini cukup mudah membeli elpiji 3 kg, tidak seperti beberapa bulan yang lalu yang harus berkeliling untuk membeli gas melon. Area Communication and Relation Manager Pertamina MOR IV, Andar Titi Lestari, mengatakan tidak hanya konsumsi elpiji 3 kg dan bright gas 5,5 kg yang naik, elpiji lain seperti elpiji 12 kg, elpiji 50 kg, dan bright gas 12 kg juga mengalami kenaikan, yakni masing-masing naik 20%, 5%, dan 18%.

Kenaikan ini didukung konsumsi masyarakat yang meningkat di akhir tahun mengingat banyaknya orang pulang kampung maupun wisatawan yang datang ke wilayah Jateng-DIY.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif