Soloraya
Jumat, 22 Desember 2017 - 19:35 WIB

LONGSOR KLATEN : Talut Kali Kuning Longsor Ancam Rumah Warga Trucuk

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Talut Kali Kuning di Dukuh Jeto RT 031/RW 010, Desa Gaden, Kecamatan Trucuk, longsor akibat diguyur hujan deras pada Kamis (21/12/2017) malam. (Cahyadi Kurniawan/JIBI/Solopos)

Longsor Klaten, talut Kali Kuning di Trucuk longsor akibat hujan deras.

Solopos.com, KLATEN — Talut Kali Kuning di Dukuh Jeto, Desa Gaden, Kecamatan Trucuk, Klaten, longsor sepanjang 10 meter dan tinggi 3 meter akibat diguyur hujan, Kamis (21/12/2017) malam. Talut longsor mengancam rumah warga berjarak sekitar enam meter dari bibir sungai.

Advertisement

Longsornya talut diduga akibat dua rumpun bambu yang hanyut dan tertahan di sungai. Akibatnya, aliran sungai mengalir menepi menggerus talut yang juga ditumbuhi rumpun bambu.

“Sore kemarin, ada dua rumpun bambu hanyut seiring dengan talut longsor. Lalu, satu rumpun lagi hanyut pada pagi sekitar pukul 04.00 WIB,” kata Hardiyem, 57, putri Jarno Diharjo, 75, pemilik rumah yang berdekatan dengan longsor di Dukuh Jeto RT 031/RW 010, Desa Gaden, Trucuk.

Ia mengatakan talut Kali Kuning sebetulnya sempat dibangun permanen dengan konstruksi batu kali. Namun, fondasinya diduga gogos karena aliran air sehingga talut rusak.

Advertisement

“Kerusakan talut ditambah karena ada rumpun bambu tertahan di tengah sungai. Kalau enggak ada itu sebetulnya relatif aman,” urai dia.

Upaya penanganan darurat, lanjut Hardiyem, Pemerintah Desa Gaden sempat mengirimkan batu kali ke lokasi longsor. Namun, perbaikan ditunda sebab aliran air masih deras.

“Sementara kami tinggal di sini dulu menemani orang tua. Mereka saya ajak ke rumah saya enggak mau,” ujar dia.

Advertisement

Kepala Desa Gaden, Partinah, menerangkan soal penanganan darurat dilakukan dengan memangkas rumpun bambu di sekitar talut yang bisa dijangkau warga. Lokasi longsor juga sedianya dilakukan dengan bronjong batu.

“Kami mengirim batu ke lokasi. Kalau bronjongnya kami dapat bantuan dari BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah] Klaten sebanyak 20 unit. Namun, pemasangan kawat bronjong tidak bisa dilakukan mengingat aliran air masih deras,” kata Kades.

Untuk perbaikan talut itu secara permanen, lanjut Partinah, Pemerintah Desa berkoordinasi dengan BPBD Klaten dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. Personel Kodim Klaten dipimpin Dandim Klaten Letkol Inf Eko Setyawan juga sempat meninjau lokasi.

“Sebetulnya desa menganggarkan Rp25 juta untuk perbaikan talut di Dukuh Klemudan karena sempat longsor juga. Kalau anggaran khusus untuk Jeto belum ada. Kerusakannya memang cukup parah,” terang Partinah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif