Teknologi
Kamis, 21 Desember 2017 - 00:10 WIB

Xiaomi Targetkan Penjualan 10 Juta Unit Ponsel

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peluncuran Xiaomi Redmi 5A di Ritz Carlton Jakarta, Rabu (20/12/2017). (Rheisnayu Cyntara/JIBI/Harian Jogja)

Indonesia dinilai sebagai pasar yang penting.

Harianjogja.com, JAKARTA–Xiaomi menargetkan penjualan 10 juta unit ponsel pintar di Indonesia pada 2018 mendatang. Untuk memenuhi target ini, Xiaomi berencana meluncurkan beberapa seri ponsel pintar termasuk produk unggulannya.

Advertisement

Lei Jun, Pendiri dan CEO Xiaomi, mengatakan perkiraan sebelumnya pada 2017 mencapai 90 juta unit penjualan, sehingga target 100 juta unit penjualan pada 2018 menjadi target yang ringan.

“Di Indonesia tahun depan harapannya bisa tembus sepuluh juta unit. Dalam dua sampai tiga tahun bisa menjadi nomor satu di Indonesia,” ujarnya, Rabu (20/12/2017).

Advertisement

“Di Indonesia tahun depan harapannya bisa tembus sepuluh juta unit. Dalam dua sampai tiga tahun bisa menjadi nomor satu di Indonesia,” ujarnya, Rabu (20/12/2017).

Jun mengatakan dibandingkan dengan jumlah penjualan, Xiaomi sangat memedulikan kepuasan dan kesetiaan pelanggan. Dia mengatakan Indonesia merupakan pasar yang penting bagi Xiaomi dan saat ini masih dalam masa peralihan dari feature phone ke smartphone, sehingga dibutuhkan produk yang tepat. Hal ini dilihat sebagai peluang, salah satunya, melalui peluncuran Redmi 5A untuk segmen pemula.

“Kami menggunakan banyak effort khususnya untuk Redmi 5A ini untuk tujuan tersebut. Hingga tiba pada saatnya nanti untuk mengeluarkan flagship kami,” katanya.

Advertisement

Dalam mewujudkan hal tersebut, Jun mengatakan pengalaman yang Xiaomi miliki di Tiongkok dan India akan digunakan dan disesuaikan dengan Indonesia. “Jadi teknik pengembangan ini, Xiaomi menjadi terdepan di dunia,” ujarnya.
Dia mengatakan pada 2018 akan banyak dimasukkan produk unggulan atau flagship Xiaomi ke Indonesia. Lei Jun menjamin kualitas produk tersebut akan sama namun dengan harga yang setengah dari harga pasar. Contohnya saja, Redmi 5A di pasar Tiongkok dijual dengan harga Rp1,3 juta sedangkan di Indonesia hanya Rp999.000.

Dia menjelaskan model bisnis yang dijalankan Xiaomi adalah inovatif dan tidak mencari untung dari penjualan hardware atau perangkat ponsel pintar. Adapun keuntungan diperoleh dari sistem dan berbagai pelayanan yang diberikan. Secara global pendapatan Xiaomi berasal dari 70% smartphone, 20% produk IoT, dan 10% bisnis Internet atau online.  “Di Indonesia mulai dari smartphone, akan masuk ke IoT, kemudian Internet atau online. Kami akan menjalankan secara utuh model yang di Tiongkok secara bertahap di Indonesia,” ujarnya.

Xiaomi berkeinginan untuk memperluas penggunaan smartphone, Internet, dan bisnis online. Pihaknya akan meneliti kondisi unik di Indonesia dan membuat produk khusus yang sesuai dengan Indonesia agar lebih cocok dengan lokal.
“Prinsip ingin berteman dengan pelanggan. Kami harus mendapatkan kepercayaan dari penggunadengan demikian bisa menjadi teman yang lama. Saya terharu karena masuk Indoensia belum lama tapi banyak teman teman antusias dengan produk kami,” ujarnya.

Advertisement

Memandang Indonesia sebagai pasar yang penting, Xiaomi secara serius melakukan investasi dan akan mendirikan pusat riset di Indonesia termasuk untuk konten lokal. Jun mengatakan nilai investasi ini masih dalam tahap pembahasan. Kemudian, dari sisi sumber daya manusia, tim Xiaomi di Indonesia juga terus bertambah, dari hanya sembilan orang pada tiga bulan lalu, kini telah menjadi 44 orang.

Baca juga : Xiaomi Terbaru Redmi 5A Diklaim Kaya Fitur, Ini Harganya

Untuk mendorong penjualan, Xiaomi juga berencana membangun toko fisik resmi atau Authorized Mi Store, ditargetkan akan ada 100 toko pada 2018. “Kami harapkan produk kami tidak hanya bisa didapatkan secara online tetapi juga di toko fisik sehingga konsumen juga mendapatkan lebih mudah,” jelasnya.

Advertisement

Steven Shi, Head of Xiaomi South Pacific Region dan Xiaomi Indonesia Country Manager, mengatakan Xiaomi menjadi perusahaan atau brand smartphone dengan pertumbuhan tercepat yaitu 102,6% dari tahun ke tahun. Dia mengatakan saat ini secara global Xiaomi menempati posisi kelima di pasar smartphone global berdasarkan pengapalan pada Q3/2017 dengan 27,6 juta pengapalan dan pangsa pasar 7,4%. Pada Q3/2016, angka pengapalan Xiaomi 13,6 juta dan pangsa pasar 3,7%.

“Alasan berhasil memperhatikan inovasi teknologi. Kami selalu menerapakan teknologi terbaik, desain terbaik, dengan harga yang luar biasa, ini yang membuat kami populer di Indonesia, kami ada di posisi ketiga,” jelasnya.

Melalui Mi community di Indonesia dengan sekitar 274 ribu anggota, Xiaomi juga terus mengembangkan basis penggunanya. Dia menambahkan pihakinya juga berinvestasi dalam sumber daya, seperti toko resmi dan pusat layanan Xiaomi serta bekerja sama dengan mitra manufaktur. “Indonesia adalah pasar yang sangat penting bagi kami,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif