Soloraya
Kamis, 21 Desember 2017 - 22:35 WIB

PERTANIAN BOYOLALI : Gara-Gara Tol Soker, 15 Ha Sawah Irigasi Teknis Pandeyan Jadi Sawah Tadah Hujan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sawah (Dok. SOLOPOS)

Sekitar 15 hektare sawah di Pandeyan, Boyolali, menjadi sawah tadah hujan sejak ada tol Soker.

Solopos.com, BOYOLALI — Sekitar 15 hektare (ha) lahan pertanian irigasi teknis di sisi selatan Tol Solo-Kertosono (Soker), Dukuh Menjing, Desa Pandeyan, Ngemplak, Boyolali, berubah menjadi sawah tadah hujan.

Advertisement

Penyebabnya, saluran irigasi yang melintasi di bawah jalan Tol Soker tak berfungsi karena tertimbun sisa-sisa material dan pasir. Salah satu pemilik sawah, Widodo, mengatakan perubahan sawah irigasi teknis menjadi sawah tadah hujan ini sangat disesalkan. Hal ini secara langsung maupun tak langsung membuat produksi pertanian di wilayah Ngemplak menurun, baik kualitas maupun volumenya.

“Dulu, baik musim hujan atau tidak kami bisa bercocok tanam. Sekarang karena saluran irigasi teknis pampat, saat musim kemarau kami tak bisa bercocok tanam,” jelasnya kepada Solopos.com, Selasa (19/12/2017).

Widodo mengatakan 15 ha lahan sawah di Dukuh Menjing tersebut digarap setidaknya oleh 60-an petani. Selama ini, lahan pertanian mereka tersuplai air dari Waduk Cengklik melalui saluran irigasi teknis. Namun, tak lama setelah Tol Soker dibangun, saluran irigasi buatan pelaksana tol tak berfungsi.

Advertisement

Ukuran saluran irigasi dinilai terlalu kecil dan tertutup sehingga tak bisa dibersihkan dan rentan tertimbun pasir atau sisa-sisa material. “Petani di Pandeyan tak pernah neka-neka. Proyek tol dibangun, petani juga tak menolak. Cuma sawah kami jangan dimatikan,” kata petani lainnya, Wiji.

Selain masalah saluran irigasi yang pampat itu, sambung Wiji, warga dan petani juga meminta dibuatkan jalan alternatif selama pembangunan underpass di Dukuh Menjing. Saat ini, warga kerepotan dan bahkan sering terpeleset ketika hendak ke seberang desa melintasi jalan terjal.

“Jalan penghubung dukuh kan tertutup proyek tol. Nah, warga kan menghentikan proyek itu sebelum dibangunkan jalan alternatif itu,” paparnya.

Advertisement

Pelaksana humas Tol Soker di lapangan, Supriyanto, menjelaskan masalah tersebut sudah mendapatkan respons hari itu juga. Dia mengaku sudah menemui warga dan petani. Pimpinan pelaksana tol meninjau langsung ke lokasi.

“Hari ini [selasa] pimpinan sudah ke lokasi langsung dan mengabulkan permintaan warga. Bahkan, jalan alternatif langsung dipadatkan. Besok mungkin pengecoran,” paparnya.

Soal saluran irigasi yang pampat juga telah mendapatkan perhatian pelaksana tol. Dalam waktu dekat, saluran irigasi yang pampat itu segera dibereskan. “Teknisnya nanti petugas di lapangan yang tahu. Apakah dibersihkan atau dibikin baru,” jelasnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif