Jogja
Senin, 18 Desember 2017 - 16:20 WIB

Rawan Longsor, Bantul Tak Miliki Sistem Peringatan Dini

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga berjalan kaki melintasi jalan di Pengkol, Sriharjo yang terdampak longsor, Rabu (29/11/2017). (Herlambang Jati Kusumo/JIBI/Harian Jogja)

Meskipun hampir seluruh wilayah Kabupaten Bantul rawan akan bencana tanah longsor namun tak ada satu pun Early Warning System (EWS) deteksi longsor

 
Harianjogja.com, BANTUL--Meskipun hampir seluruh wilayah Kabupaten Bantul rawan akan bencana tanah longsor namun tak ada satu pun Early Warning System (EWS) deteksi longsor yang terpasang. Bantul hanya memiliki 29 EWS pendeteksi gempa yang berpotensi tsunami.

Advertisement

Baca juga : CUACA EKSTREM : Jalan ke Goa Selarong Putus, Proyek Perbaikan Terhenti

Kepala BPBD Bantul, Dwi Daryanto menuturkan pihaknya tidak memiliki EWS pendeteksi rekahan tanah yang berpotensi longsor. Sebab menurutnya bencana hidrometrologi seperti longsor dan banjir dapat diprediksi dengan mengamati tanda-tanda awal yang muncul dan kondisi cuaca yang terjadi.

Oleh sebab itu menurutnya EWS, khususnya untuk bencana tanah longsor, belum dibutuhkan. Ia menyebut kebutuhan yang lebih substansial adalah langkah prefentif untuk menguatkan kapasitas masyarakat, terutama yang tinggal di zona merah rawan bencana.

Advertisement

“EWS hanya sarana. Substansinya bukan adanya EWS atau tidak tapi kesiapan masyarakat,” katanya kepada Harianjogja.com, Minggu (17/12/2017).

Menurutnya masyarakat perlu dibekali dengan pengetahuan yang cukup. Sehingga mereka dapat bersiaga menghadapi potensi bencana yang mungkin bakal terjadi. Ia juga berharap dengan edukasi tersebut, masyarakat yang tinggal di daerah rawan juga mau berpindah atau direlokasi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif