Soloraya
Senin, 18 Desember 2017 - 12:30 WIB

BENCANA SOLO: Tanggul Kali Jenes Longsor

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi talut Kali Jenes yang ambrol di Joyosuran, Pasar Kliwon, Senin (3/4/2017). Foto diambil Selasa (4/4/2017). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Longsor tanggul telah diprediksi lantaran tembok sudah mengalami keretakan dan ambles di beberapa ruas.

Solopos.com, SOLO – Tanggul Kali Jenes di wilayah Sangkrah RT 005/RW 009, Kecamatan Pasar Kliwon, longsor pada Minggu (17/12/2017) malam.

Advertisement

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi, longsor tanggul telah diprediksi sebelumnya karena tembok tanggul sudah mengalami keretakan dan ambles di beberapa ruas.

Tanggul longsor setinggi enam meter dengan lebar 4-6 meter itu dekat dengan kawasan permukiman. Bahkan titik longsor tepat berada di depan rumah warga hanya berjarak sekitar 2-3 meter yang dimanfaatkan sebagai jalan.

Warga memberikan pembatas dengan kayu seadanya sebagai peringatan bagi pengguna Jl.Sungai Indragiri agar berhati-hati. Warga berharap dinas terkait segera memperbaiki tanggul.

Advertisement

Warga RT 003/RW 001 Sangkrah, Tri Hardoyo, menjelaskan longsor tanggul terjadi saat Solo diguyur hujan deras Minggu sore. “Kalau kemarin sore, aliran atau debit air di Kali Jenes dalam kondisi normal tidak naik. Tapi memang kondisi tembok tanggul yang sudah rapuh akibat pengikisan air, di situ kan dekat dengan saluran air,” kata Tri, saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (18/12/2017).

Warga RT 004/RW 009, Mistar, berharap pemerintah memperbaiki total tanggul Kali Jenes khususnya dari rel kereta api ke arah selatan. “Di sepanjang tanggul sudah muncul banyak retakan. Bahkan ada beberapa lokasi yang temboknya sudah mulai ambles. Ada yang ambles sampai kedalam 5 sentimeter, kalau tidak segera ditangani tentu berbahaya,” tutur Mistar.

Lurah Sangkrah, Singgih Bagjono, sudah melaporkan kejadian longsor di tanggul Kali Jenes kepada Camat Pasar Kliwon, Agus Santoso. Menurut Singgih, usia bangunan tembok tanggul sudah  cukup tua terlihat dari struktur bangunan yang longsor terdiri dari bata merah.Selama ini perbaikan tanggul juga masih sebatas tambal sulam.

Advertisement

“Harapannya ada perbaikan total karena di sepanjang tembok tanggul itu juga ada yang sudah mulai retak-retak. Tapi saya sendiri kurang tahu, itu kan kewenangannya di DPUPR [Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang], tahun depan ada anggarannya apa tidak?” kata Singgih.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Eko Prajudhy, menjelaskan kerugian akibat tanggul longsor diperkirakan senilai Rp5 juta.

“Kami sudah mengadakan sosialisasi kepada masyarakat sekitar dan Linmas Kelurahan Sangkrah untuk mewaspadai longsor susulan karena kondisi tanah yang labil. Selain itu kami juga berkordinasi dengan pihak Kelurahan Sangkrah untuk melaporkan apabila ada kejadian menonjol,” kata Eko.

Kabid Sumber Daya Air DPUPR, Arif Nurhadi, akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) terkait penanganan tanggul longsor di Kali Jenes Sangkrah. “Coba nanti kami cek dulu untuk kondisi kerusakannya seperti apa karena ini kami juga baruterima laporannya. Nanti kami komunikasikan juga dengan BBWSBS karena itu kewenangannya ada di BBWSBS,” kata Arif.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif