News
Minggu, 17 Desember 2017 - 18:02 WIB

Sisir Korban Gempa Tasikmalaya, Kemensos Kerahkan Ratusan Petugas

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mensos Khofifah Indar Parawansa mengunjungi korban gempa

Kemensos mengerahkan ratusan anggota Tagana untuk menyisir korban gempa di Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran, Garut, hongga Banjar.

Solopos.com, SOLO — Kementerian Sosial (Kemensos) mengerahkan ratusan anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) sesaat setelah gempa mengguncang bagian selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah, Jumat (15/12/2017) malam. Tagana tersebut bertugas menyisir dan mengevakuasi korban akibat bencana alam tersebut.

Advertisement

“Tagana yang dikerahkan berasal dari Kabupaten Tasik, Kota Tasik, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Banjar. Total ada lebih dari 234 personel,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di sela-sela kunjungan kerjanya di Madura, Minggu (17/12/2017), seperti dikutip dalam rilis Biro Humas Kemensos yang diterima Solopos.com.

Selain Tagana, Kementerian Sosial juga menerjunkan Tim Layanan Dukungan Psikososial untuk memberikan trauma healing kepada para pengungsi, utamanya kelompok rentan yaitu lansia, ibu hamil, difabel, dan anak-anak.

Advertisement

Selain Tagana, Kementerian Sosial juga menerjunkan Tim Layanan Dukungan Psikososial untuk memberikan trauma healing kepada para pengungsi, utamanya kelompok rentan yaitu lansia, ibu hamil, difabel, dan anak-anak.

Kementerian Sosial, lanjut Khofifah, telah mendistribusikan bantuan logistik, kebutuhan permakanan dan tenda kepada warga yang membutuhkan melalui posko yang di koordinir oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dan Dinas Sosial Kabupaten Kota setempat. Total bantuan logistik yang disalurkan Rp893 juta.

“Logistik yang dikirim berupa lauk pauk, kid ware, food ware, family kits, tenda serba guna, matras, selimut dan tenda gulung,” terangnya.

Advertisement

“Sekarang yang saya mohon adalah SK Darurat dari bupati, wali kota yang di daerahnya terdampak bencana alam mohon dengan sangat untuk segerakan mengeluarkan SK Darurat. Karena dengan SK Darurat maka kebutuhan logistik terutama cadangan beras pemerintah itu bisa segera di-deploy [didistribusikan],” tuturnya.

Dengan SK Darurat Bupati Wali Kota, kebutuhan logistik berupa beras dapat dikeluarkan 100 ton. Jika beras tersebut sudah habis, maka dengan SK Darurat Gubernur, dapat dikeluarkan 200 ton beras.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat mengatakan Hasil identifikasi yang berhasil dihimpun pasca gempa bumi di Jawa Barat sampai dengan tanggal 16 Desember, pukul 24.00 WIB sebanyak 13 orang mengalami luka ringan, 4 orang mengalami luka berat dan 1 orang meninggal dunia atas nama Dede Lutfi, warga Desa Gunungsari RT 04/02 Kecamatan Sadanaya, Kabupaten Ciamis.

Advertisement

“Dilapangan, tim telah mengidentifikasi kondisi rumah warga yang rusak akibat bencana. Hasilnya ditemukan sebanyak 1.897 rumah dalam kondisi rusak ringan, 245 rumah dalam kondisi rusak sedang, sementara sebanyak 336 rumah teridentifikasi rusak berat”, ujarnya.

Sementara, untuk meringankan beban para korban, Kemensos telah membuka sejumlah dapur umum lapangan (dumlap). Satu dumlap mampu menyediakan hingga 1.000 porsi makanan. Baca juga: 110 Rumah di Cilacap Rusak Akibat Gempa 6,9 SR.

“Pembentukan dapur umum ini sangat penting guna menjaga kebutuhan dan suplai makanan pengungsi”, imbuh Harry.

Advertisement

Gempa berkekuatan 6,9 skala Richter mengguncang kawasan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta, Jumat malam pukul 23.47 WIB. Titik pusat gempa berada di 7.75 LS dan 108.11 BT atau 11 km barat daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Pusat gempa berada di kedalaman 107 km.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif