Soloraya
Minggu, 17 Desember 2017 - 22:00 WIB

Sempat Dikira Politis, Pasar Murah di 2 Gereja Klaten Diapresiasi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga mengambil paket sembako saat digelar pasar murah Kemendag dan Artha Graha Peduli di Gereja Katolik Santo Yusuf Pekerja Paroki Gondangwinangun, Desa Plawikan Kecamatan Jogonalan, Minggu (17/12/2017). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Pasar murah Kemendag di dua gereja di Klaten menjelang Natal 2017 diapresiasi warga maupun pihak gereja.

Solopos.com, KLATEN — Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Artha Graha Peduli menggelar pasar murah di dua gereja wilayah Klaten, Minggu (17/12/2017). Total kebutuhan pangan yang disalurkan ke dua gereja itu melalui pasar murah sebanyak 1.000 paket.

Advertisement

Pasar murah digelar di Gereja Katolik Santo Yusuf Pekerja Paroki Gondangwinangun, Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Klaten; serta Gereja Katolik Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga Paroki Dalem, Desa Sawit, Kecamatan Gantiwarno. Masing-masing pasar murah menyalurkan 500 paket berisi beras 3 kg, gula pasir 2 kg, minyak goreng 2 liter, tepung terigu 1 kg, serta kecap.

“Kemendag membantu perusahaan menyalurkan CSR mereka berupa bahan pangan dengan kualitas baik. Jika dinilai dengan harga normal kisarannya Rp100.000/paket. Untuk pasar murah ini cukup Rp50.000/paket. Tujuannya saling membantu khususnya bagi warga yang akan merayakan hari raya Natal,” kata Eva saat ditemui wartawan di Gereja Katolik Santo Yusuf Pekerja, Minggu.

Eva menjelaskan hasil penjualan paket pasar murah tidak menjadi pendapatan perusahaan. Hasil penjualan diserahkan ke gereja guna membantu perbaikan fasilitas yang ada di tempat ibadah. Ia berharap semakin banyak perusahaan yang menggelar kegiatan serupa.

Advertisement

Romo Gereja Katolik Santo Yusuf Pekerja Paroki Gondangwinangun, Romo F.X. Indrowijianto, mengapresiasi bergulirnya pasar murah di gereja lantaran bisa membantu masyarakat terutama umat gereja menjelang perayaan Natal. “Sempat kaget ketika mendapat kabar ada pasar murah ini. Awalnya saya kira ada unsur politiknya, ternyata memang murni kegiatan dari Kemendag,” katanya.

Salah satu warga yang mengikuti pasar murah, Keksi, 57, mengaku baru kali pasar murah digelar di lingkungan gereja. Soal harga, ia menjelaskan menjelang Natal harga kebutuhan pangan relatif stabil. “Berbeda dengan menjelang Lebaran itu biasanya harga melambung. Kalau Natal bisanya harga kebutuhan pangan relatif stabil,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Natal 2017 Pasar Murah
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif