Soloraya
Jumat, 15 Desember 2017 - 15:35 WIB

PENGANIAYAAN SOLO : Perempuan Nayu Nyaris Dibunuh Pacarnya Mulai Membaik Tapi Masih Trauma

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan (JIBI/Dok)

Perempuan asal Nayu, Solo, yang dianiaya pacarnya hingga nyaris terbunuh sudah membaik.

Solopos.com, SOLO — Handayani, 30, warga Kampung Nayu, Nusukan, Banjarsari, Solo, yang menjadi korban penganiayaan hingga nyaris terbunuh oleh pacarnya, Wahyu Hermawan, 37, warga Mojosongo, Jebres, kondisinya mulai membaik, Jumat (15/12/2017).

Advertisement

Polsek Jebres memberikan pendampingan dengan mendatangkan psikolog karena Handayani masih trauma berat dan ketakutan setiap kali melihat pria. Kapolsek Jebres Kompol Juliana mengatakan kondisi Handayani sangat memprihatinkan setelah dianiaya pacarnya di kamar indekos wilayah Jebres, Senin (11/12/2017) lalu.

Wajahnya babak belur, pelipisnya masih bengkak. Selain itu, badannya kurus karena belum bisa makan secara normal. (Baca: Pria Mojosongo Nyaris Habisi Pacarnya yang Menolak Diajak Berhubungan Badan)

“Kami bersyukur kondisi korban mulai membaik dan sudah bisa diajak berbicara. Namun, masih ketakutan jika melihat seorang pria,” ujar Juliana saat ditemui wartawan di Mapolsek Jebres, Jumat.

Advertisement

Juliana menjelaskan polisi memberikan pendampingan khusus kepada Handayani dengan mendatangkan psikolog. Hal tersebut untuk menghilangkan rasa trauma dan mengembalikan kepercayaan diri Handayani.

“Butuh waktu lama untuk menyembuhkan Handayani sampai sembuh total. Kami akan berusaha semaksimal mungkin membantu keluarga Handayani untuk menghilangkan rasa trauma,” kata dia.

Ia mengatakan keluarga Handayani sudah diberi tahu polisi terkait kasus ini. Polisi sampai sekarang belum bisa memintai keterangan Handayani karena masih sakit. Sementara ini polisi baru memintai keterangan satu orang saksi dari pemilik indekos.

Advertisement

“Semua barang milik Handayani rencananya dijual Wahyu kepada orang lain. Namun, belum sempat dijual Wahyu keburu ditangkap polisi. Kami akan mempercepat berkas kasus ini untuk segera diselesaikan dan dilimpahkan ke Kejari [Kejaksaan Negeri],” kata dia.

Juliana mengimbau warga tidak percaya dengan orang lain apalagi yang berkenalan lewat media sosial (medsos). Polsek Jebres sering menemukan kasus kejahatan berawal dari berkenalan di medsos sehingga masyarakat harus lebih waspada.

“Kami mengapresiasi pemilik tempat indekos yang berinisiatif melapor polisi setelah mendengar ada keributan. Kalau Handayani tidak diketahui pemilik tempat indekos bisa meninggal dunia di dalam kamar indekos,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif