News
Jumat, 15 Desember 2017 - 21:30 WIB

MUTILASI KARAWANG : Tetangga: Kholili Pernah Curhat Dipukuli Nindy, Tapi Mengalah

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Kholili dan Siti Saadah alias Nindy yang diunggah di akun Instagram M.kholili (Instagram)

Kisah pertengkaran rumah tangga mewarnai kasus mutilasi di Karawang yang dilakukan Kholili terhadap istrinya, Nindy.

Solopos.com, KARAWANG — Pengakuan Muhamad Kholili, tersangka pembunuhan dan mutilasi terhadap Siti Saadah alias Nindy, 23, mulai menemukan kecocokan. Meski tak semuanya terkonfirmasi, setidaknya ada pengakuan tetangga yang berkesesuaian dengan cerita hubungan antara Kholili dan Nindy.

Advertisement

Dilansir Suara.com, Kholili mengakui perbuatan kejamnya itu dilakukan karena kesal terhadap sifat pasangan hidupnya tersebut. Jumat (15/12/2017), Kholili mengakui pembunuhan itu sendiri disebabkan sang istri lebih dulu mencekik lehernya.

Klaim Kholili soal “pencekikan” itu belum bisa terkonfirmasi kebenarannya. Namun, seorang tetangga rumah tempat mereka mengontrak bernama Syuri, 50, mengakui Kholili sempat curhat terlibat pertengkaran. Kepada tetangga, Kholili juga mengaku dipukuli Siti.

Advertisement

Klaim Kholili soal “pencekikan” itu belum bisa terkonfirmasi kebenarannya. Namun, seorang tetangga rumah tempat mereka mengontrak bernama Syuri, 50, mengakui Kholili sempat curhat terlibat pertengkaran. Kepada tetangga, Kholili juga mengaku dipukuli Siti.

“Curhat kepada saya. Emang kamu kenapa, sama siapa dipukulin, saya juga kaget. Eh tahunya Kholili bilang dipukul istrinya,” kata Syuri saat ditemui Suara.com di rumahnya, Dusun Sukamulya, Desa Pinayungan, Teluk Jambe Timur, Karawang, Jumat sore.

Menurutnya, keributan itu terjadi saat Kholili pulang kerja. Kemudian pelaku keluar rumah untuk berkeluh kesah kepada Syuri. Bahkan, Syuri mengatakan Kholili tak berani pulang ke rumah karena tepergok Siti sedang curhat tentang rumah tangga mereka.

Advertisement

Syuri yang sehari-hari bekerja sebagai petani itu sempat menasehati Siti agar tak selalu memarahi Kholili di rumah. “Saya pernah bilang ke korban, ’mbak, kalau sama suami jangan begitu. Kan dia sayang sama kamu.’ Dia jawab, ‘Nggak pak, kalau sekarang mah [marah],” kata Syuri menceritakan percakapannya dengan Siti.

Warga lain bernama Toing, juga mengakui warga sering mendengar keributan di rumah Siti dan Kholili. Namun, ketika bertengkar, Kholili selalu mengalah dengan istrinya. Baca juga: Kisah Cinta Kholili – Siti Saadah Hingga Pertengkaran Soal Barang Mahal.

“Kalau berantem mulut emang sering dengar, tapi lakinya mah ngalah terus. Ya namanya perempuan kan mulutnya kadang nyerocos aja,” tutur Toing.

Advertisement

Namun, aksi brutal Kholili yang memutilasi dan membakar istrinya membuat heboh warga. Kebanyakan warga tak menyangka Kholili bisa sekejam itu terhadap istrinya sendiri. “Ya kaget, enggak curiga sama sekali,” kata Syuri. Baca juga: Potret Kemesraan Kholil & Siti Alias Nindy Sebelum Mutilasi Karawang.

Sebelumnya, Kholili mengungkapkan Siti kerap kali meminta dibelikan barang-barang yang terbilang mahal untuk ukuran penghasilannya. “Dua bulan lalu mintanya. Katanya, malu karena tetangga juga sudah punya mobil. Tapi permintaannya tak bisa saya penuhi,” kata Kholili.

Permintaan itulah — yang menurut klaim Kholili — membuat ia dan Siti bersitegang. Kholili mengklaim sempat menawarkan “jalan tengah” kepada sang istri. “Saya pernah bilang kepadanya untuk merental [menyewa] mobil saja, tapi dia tak mau,” tukasnya.

Advertisement

Dalam percekcokan, Kholili mengaku Siti kerap mengeluarkan kalimat-kalimat hinaan yang ditujukan kepadanya. “Dia bilang tidak bisa merawat anak. Saya memang belum kirim uang ke dia untuk keperluan anak. “Dia juga menghina orang tua saya,” tuturnya.

Perseteruan itu memuncak pada Senin (4/12/2017) pekan lalu. Kholili mengaku hari itu dia bertengkar dengan sang istri. Adu mulut tersebut berlanjut pada aksi kekerasan. Kholili mengklaim lehernya dicekik Siti, lalu berontak dan balas dua kali memukul leher Siti.

Akibat pukulan Kholili, Siti jatuh terkapar. Kaget, Kholili sempat memeriksa nafas dan detak jantung Siti, tapi ternyata semua sudah terhenti. “Saya kalap pak. Saya lalu tutup mulutnya memakai lakban,” tukasnya.

Selang sehari, Selasa (5/12/2017), Kholili memutuskan memutilasi tubuh sang istri menjadi tiga bagian: kepala, badan, dan kaki menggunakan golok. Kholili membuang kepala dan kaki Siti ke daerah Tegalwaru. Sementara badan Siti dibuang di Desa Ciranggon.

Takut ketahuan, pada hari berikutnya, Rabu (6/12/2017), Kholili kembali mendatangi tempat ia membuang Siti. Ia membakar seluruh bagian tubuh sang istri. Wakapolres Karawang Komisaris M Rano Hadianto mengatakan, aparat kepolisian mulai mengungkap kasus pembunuhan sadis itu pada Kamis (7/12/2017) pekan lalu dan pelakunya baru diketahui pada Selasa (12/12/2017).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif