News
Jumat, 15 Desember 2017 - 20:14 WIB

Bantah Surat Nindy, Kholili Mengaku Tak Pernah Main Tangan, Kecuali Mutilasi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi garis polisi (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Kholili membantah isi surat tangan Nindy. Dia mengklaim tak pernah main tangan sebelum membunuh dan memutilasi istrinya.

Solopos.com, KARAWANG — Dua pucuk surat yang diduga ditulis dengan tangan oleh Siti Saidah alias Nindy, 21, korban mutilasi oleh Muhamad Kholili, 23, suaminya sendiri. Surat itu menyebutkan Siti sudah ingin pergi karena tak tahan dengan sikap suaminya. Namun Kholili membantahnya.

Advertisement

Dua surat itu ditemukan aparat Polres Karawang saat mereka menggeledah rumah kontrakan pasutri tersebut di Dusun Sukamulya, RT 005/ RW 002 Desa Pinayungan, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang. Satu surat berisi tulisan mengenai perasaan Siti yang ingin pulang ke kampung halamannya di Jawa Tengah.

Namun, Siti dalam surat itu mengatakan masih berpikir ulang untuk pulang kampung. Sebab, ia khawatir mendapat malu karena pulang tanpa sang suami.

Sedangkan surat kedua berisi ucapan pamit Siti untuk pergi karena enggan terus bertahan hidup bersama Kholili. Siti dalam surat itu mempersoalkan ”sifat” sang suami yang membuatnya tak tahan. Baca juga: <em>Surat Siti Korban Mutilasi Karawang, “Bunda Pamit Aja, Capek Ngadepin Kamu”.

Advertisement

Kholili sendiri, saat ditemui Suara.com di sel tahanan Mapolres Karawang, Jawa Barat, Jumat (15/12/2017), mengakui mengetahui surat tersebut.

”Iya, itu surat memang ditulis Siti. Tapi, itu surat sudah lama, lima bulan lalu lah. Dia tunjukkan kepada saya, terus digeletakin begitu saja sebelum dia pergi ke Jawa,” tutur Kholili.

Setelah membuat surat itu, Kholili menuturkan ia berpisah dengan Siti. Sebab, Siti memutuskan bekerja ke daerah lain. ”Tapi itu juga cuma sebulan, setelahnya dia pulang lagi,” tukasnya. Baca juga: Kisah Cinta Kholili – Siti Saadah Hingga Pertengkaran Soal Barang Mahal.

Advertisement

Namun, Kholili tak mengungkapkan apa persis sifat dirinya yang dipersoalkan Siti dalam surat tersebut. Ia justru balik menuding mendiang istrinya itu kerapkali mengarang cerita berbeda untuk diberitahukan ke orang lain.

”Ah dia [Siti] beda-beda kalau cerita. Ke orang beda ceritanya, ke saya juga beda cerita,” imbuhnya.

Kholili mengklaim dirinya tak pernah melakukan kekerasan terhadap Siti kecuali saat membunuh, memutilasi, dan membakar jasad Siti. ”Saya mah enggak pernah ’main tangan’ sama istri. Enggak pernah main tangan. Baru ini aja. Selama ini, saya banyak memendam perasaan amarah saya, biar tenang,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif