News
Kamis, 14 Desember 2017 - 23:10 WIB

Museum Yahudi Adakan Wisata Sejarah di Yerusalem

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gerbang Yerusalem (Youtube)

Museum Yahudi menggelar wisata bagi masyarakat untuk mengenal sejarah Yerusalem.

Solopos.com, BERLIN – Langkah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel terus menuai kecaman dari masyarakat dunia. Keputusan ini juga membuat situasi politik di Timur Tengah memanas.

Advertisement

Bahkan, belum lama ini Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengimbau seluruh negara Uni Eropa mengikuti keputusan tersebut. Namun, tetap saja negara-negara di Eropa menolak dan mengecam keputusan Donald Trump.

Seiring dengan pengumuman mengejutkan tersebut, salah satu Museum Yahudi di Berlin, Jerman, Berlin’s Jewish Museum, secara kebetulan mengadakan pameran menarik di Yerusalem. Pameran yang bertajuk Welcome to Jerusalem ini memang cukup mengejutkan, mengingat kondisi Yerusalem yang tengah memanas.

Menurut panitia, pameran itu dilakukan tanpa ada maksud politik apapun. Mereka hanya ingin memperlihatkan keindahan Yerusalem yang selama ini menjadi sengketa. “Yerusalem adalah kota seperti surga dan neraka di Bumi. Kami ingin memperlihatkan keindahan kota ini kepada masyarakat dunia tanpa ada maksud politik apapun,” kata kurator koleksi Berilin’s Jewish Museum, Cilly Kugelmann, seperti dikutip Solopos.com dari Deutsche Welle, Kamis (14/12/2017).

Advertisement

Pihak pengelola museum telah menggagas pameran ini sejak lama. Namun, mereka sempat kesulitan menentukan tema yang tepat. Pada akhirnya, mereka memilih agama sebagai tema pameran tersebut. “Kami menghabiskan banyak waktu memikirkan tema yang tepat untuk pameran ini. Kami sangat berhati-hati agar tidak menimbulkan kontroversi. Kami akhirnya berfokus pada kesucian Kota Yerusalem. Kami memamerkan berbagai peninggalan sejarah pada masa kejayaan Yerusalem” sambung Cilly Kugelmann.

Pengelola Berlin’s Jewish Museum menawarkan petualangan unik untuk menelusuri sejarah Yerusalem. Pengunjung pameran itu bakal dimanjakan dengan properti yang dipamerkan dalam 15 ruangan. Sederet ruangan itu memiliki properti masing-masing yang unik dan bersejarah. Salah satu dari 15 ruangan itu difungsikan sebagai bioskop untuk menonton film soal Yerusalem bertajuk 24 Hours Jerusalem karya sutradara asal Jerman, Volker Heise.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif