News
Kamis, 14 Desember 2017 - 09:00 WIB

Brand Internasional Banjiri Solo

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung berfoto dengan latar pohon Natal di Atrium The Park Mall Solo Baru, Sukoharjo, Rabu (13/12/2017). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Merek-merek internasional membuat gerai di Soloraya.

Solopos.com, SOLO — Layar besar bertuliskan H&M Coming Soon menghiasi sisi selatan The Park Mall. Tak tanggung-tanggung, H&M akan menempati dua lantai sekaligus.

Advertisement

Bahkan beberapa tenant harus direlokasi karena lokasinya akan digunakan sebagai store H&M. Tak sedikit masyarakat yang mengantisipasi hadirnya brand asal Swedia ini di Kota Solo.

Merek fashion dan perlengkapan umum asal Guangzhou, Tiongkok, Miniso langsung membuka empat gerai sekaligus pada bulan lalu. Paling anyar, Wakai, brand sepatu nasional yang sebelumnya lebih menyasar konsumen di kota besar, Sabtu (9/12/2017) lalu membuka gerai pertamanya di Solo.

Advertisement

Merek fashion dan perlengkapan umum asal Guangzhou, Tiongkok, Miniso langsung membuka empat gerai sekaligus pada bulan lalu. Paling anyar, Wakai, brand sepatu nasional yang sebelumnya lebih menyasar konsumen di kota besar, Sabtu (9/12/2017) lalu membuka gerai pertamanya di Solo.

Direktur Operasional Solo Paragon Lifestyle Mall, Budianto Wiharto, menyampaikan persaingan bisnis ritel di kota besar, khususnya Jakarta makin ketat. Konsumen pun sudah jenuh sehingga penjualan turun.

Diakuinya penjualan di daerah juga turun tapi tidak signifikan. Bahkan masih banyak potensi yang bisa dikembangkan. Oleh karena itu, semakin banyak brand besar yang menyasar second city.

Advertisement

Brand Fashion

Dia mengungkapkan untuk brand fashion asal luar negeri, biasanya menggunakan lahan yang luas, yakni 1.500 m2 berdasarkan aturan dari pemerintah untuk perusahaan luar negeri. Tak hanya itu, pihaknya juga sedang penjajakan dengan Bakmi GM yang sebelumnya hanya ada di Jakarta, Bandung, dan Surabaya yang ingin berekspansi ke second city seperti Solo.

Budi memprediksi akan semakin banyak brand internasional dan brand nasional besar lainnya yang akan masuk ke daerah.

Advertisement

“Daya beli masyarakat di Solo masih cukup bagus, baik untuk produk kuliner maupun fashion. Namun khusus untuk fashion memang masih agak berkurang sehingga tenant menambah frekuensi promo, seperti late night sale, gift, dan diskon,” ujar anggota Asosiasi Pusat Perbelanjaan Indonesia (APBI) Jateng ini.

Public Relations The Park Mall, Christina Tri Mawarti, menyampaikan banyaknya pusat perbelanjaan di kota besar membuat persaingan makin sengit sehingga banyak yang masuk ke Solo.

Tracce, brand sepatu asal Singapura juga telah membuka outlet di The Park Mall. Sejumlah brand kuliner kenamaan juga melakukan penjajakan dengan mal yang berada di kawasan Solo Baru ini. Namun dia belum bisa menyebutkan brand karena belum ada tanda tangan kontrak.

Advertisement

“Entertainment juga banyak yang menyasar Solo, seperti permainan anak-anak dan bioskop,” ujarnya.

Menurut dia, daya beli masyarakat di Solo masih cukup bagus yang terlihat dari penjualan tenant yang stabil bahkan cenderung meningkat. Hal ini karena tenant menghadirkan produk baru dan mengeluarkan special edition.

Tren konsumen saat ini lebih menyukai produk yang bukan pasaran. Meski banyak brand luar yang masuk, dia menilai tidak memakan pasar dari tenant yang sudah ada, bahkan saling melengkapi dan mampu meningkatkan pengunjung.

“Datangnya brand baru ini juga diimbangi dengan berbagai kegiatan untuk menghadirkan crowd,” imbuhnya.

Division Head of Franchise and Business Development Wakai, Nanang Supriatna, mengatakan Solo menjadi salah satu pilihan karena kemampuan beli masyarakat cukup tinggi.

Hal ini terlihat dari 50% konsumen Wakai di Jogja berasal dari Solo dan sekitarnya. Kali pertama hadir di Kota Bengawan, Nanang mengatakan belum ada target penjualan tapi lebih ke penguatan brand.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif