News
Rabu, 13 Desember 2017 - 20:30 WIB

KORUPSI E-KTP : Diare & Aksi Menunduk Setya Novanto Disorot Media Asing

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Terdakwa kasus korupsi e-KTP Setya Novanto menunduk dalam sidang perdana di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (13/12/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A)

Drama sidang korupsi e-KTP yang diwarnai diare dan aksi menunduk Setya Novanto juga disorot media-media asing.

Solopos.com, JAKARTA — Sidang kasus korupsi e-KTP yang menghadirkan Ketua DPR Setya Novanto mendapat sorotan luas di media mass asing karena “aksi” menunduk dan sakit diare yang akhirnya membuat sidang diskors beberapa kali.

Advertisement

“Seorang politikus terkemuka Indonesia yang dituduh terlibat dalam kandal korupsi terbesar di negara itu mengaku menderita keluhan perut, yang menyebabkan penundaan sementara kondisi medisnya diperiksa,” menurut artikel yang dimuat di The Washington Post dan ABC News, Rabu (13/12/2017).

Pada akhir berita berjudul Indonesia politician’s graft trial delayed by stomach woes tersebut, media tersebut juga mengingatkan publik akan kemunculan Novanto di konferensi pers Donald Trump di kampanye Pilpres Amerika Serikat 2015 lalu.

Sementara itu, kantor berita Prancis AFP menulis Novanto dengan judul Indonesian Speaker Setya Novanto’s corruption trial delayed by his ‘diarrhoea’. Disebutkan bahwa sidang kasus Novanto yang merupakan sidang korupsi terbesar di Indonesia dalam beberapa tahun, tertunda setelah Novanto mengklaim mengalami diare.

Advertisement

“Klaim itu adalah yang terbaru dalam serangkaian manuver, termasuk memalsukan cedera dalam kecelakaan mobil, yang diduga dilakukan oleh Novanto untuk menghindari dakwaan,” tulis AFP yang juga dilansir media Singapura, The Straits Times.

“Novanto, seorang pengagum Presiden Donald Trump, muncul secara tak terduga di konferensi pers Trump di Trump Tower di New York pada September 2015 bersama seorang anggota parlemen Indonesia lainnya, Fadli Zon. Novanto diperkenalkan oleh Trump sebagai salah satu orang paling kuat di Indonesia yang akan melakukan hal-hal hebat untuk AS,” menurut media tersebut.

Dalam sidang yang disiarkan secara langsung oleh sejumlah stasiun televisi itu, memang Novanto terus menunduk dan tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan hakim. Akan tetapi pada akhirnya dia bersuara dan mengaku kurang sehat. Hakim pun memutuskan bahwa sidang kembali diskors.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif