Soloraya
Senin, 11 Desember 2017 - 23:35 WIB

Seleksi Kadus Desa Nguneng Wonogiri Dihentikan karena Seluruh Peserta Tak Lulus Tes Tertulis

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peserta ujian tertulis pengisian perangkat desa di Dlepih, Tirtomoyo, Wonogiri, bersiap mengikuti tes di kantor desa setempat, Senin (11/12/2017) pagi. (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Seleksi kepala dusun di Desa Nguneng, Puhpelem, Wonogiri, dihentikan karena seluruh peserta tak lulus ujian tertulis.

Solopos.com, WONOGIRI — Seluruh peserta tes tertulis seleksi pengisian jabatan kepala dusun (kadus) di Desa Nguneng, Puhpelem, Wonogiri, sebanyak empat orang dinyatakan tak lulus, Senin (11/12/2017), karena nilai mereka kurang dari batas mininal 60.

Advertisement

Lowongan bersangkutan akan diisi pelaksana tugas harian (Pth) yang ditunjuk kepala desa (kades) karena posisi tersebut tidak akan diisi perangkat definitif selama belum ada pengisian lagi. Kabid Pemerintahan Desa (Pemdes) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Wonogiri, Totok Sugiyarto, kepada Solopos.com, Senin, menyampaikan peserta yang dinyatakan tak lulus tidak berhak mengikuti tes wawancara yang digelar setelah tes tertulis.

Berkaitan dengan kasus di Nguneng, tes wawancara bagi peserta tidak bisa dilanjutkan karena seluruh peserta tidak lulus tes tertulis. Sesuai ketentuan, lowongan bersangkutan akan diisi pamong desa yang ditunjuk kades sebagai Pth. Pth tersebut diemban selama belum ada program pengisian perangkat desa lagi. (Baca: 3.587 Orang Berebut 716 Jabatan Perangkat Desa di Wonogiri)

Advertisement

Berkaitan dengan kasus di Nguneng, tes wawancara bagi peserta tidak bisa dilanjutkan karena seluruh peserta tidak lulus tes tertulis. Sesuai ketentuan, lowongan bersangkutan akan diisi pamong desa yang ditunjuk kades sebagai Pth. Pth tersebut diemban selama belum ada program pengisian perangkat desa lagi. (Baca: 3.587 Orang Berebut 716 Jabatan Perangkat Desa di Wonogiri)

“Hingga Senin siang sementara informasi adanya kasus seperti di Nguneng tidak terjadi di desa lain. Tapi kalau peserta tidak hadir terjadi di sejumlah desa. Kami masih terus mendata. Kalau ada peserta yang tak hadir atau mengundurkan diri, ujian tetap digelar selama masih ada minimal satu peserta lain di formasi yang ditinggalkan peserta tersebut. Misalnya, ada formasi yang hanya ada dua peserta. Saat ujian salah satunya tak hadir. Satu peserta lainnya lulus sampai akhir. Jadi peserta tersebut lah yang akan diangkat,” kata Totok.

Di sisi lain, terjadi kendala teknis di Singodutan, Selogiri, sesaat sebelum tes tertulis digelar. Saat itu panitia kekurangan delapan naskah soal sehingga delapan peserta dari total 43 orang harus menunggu hingga panitia mendapatkan tambahan naskah.

Advertisement

Naskah soal yang diberikan merupakan naskah cadangan. Panitia tingkat kabupaten memberikan setidaknya dua naskah cadangan kepada masing-masing desa di Wonogiri yang menggelar pengisian perangkat.

“Berdasar laporan yang saya terima hingga Senin siang, kejadian kekurangan naskah soal hanya terjadi di Singodutan. Kami masih terua memonitor,” imbuh Totok. (Baca: Warga Wonogiri Manipulasi Data Kependudukan demi Ikut Seleksi Perangkat Desa)

Dia memastikan proses pengisian perangkat desa dapat digelar di seluruh desa yang mengikuti program perekrutan pamong tahun ini, termasuk sejumlah desa yang terdampak bencana. Ada desa yang terpaksa menggelar ujian tertulis dan wawancara di kantor puskesmas karena kantor desa dijadikan tempat pengungsian, seperti di Desa Sukoharjo, Tirtomoyo.

Advertisement

Pelaksanaan ujian di Desa Purwoharjo dan Karangtengah, Kecamatan Karangtengah tetap bisa digelar meski dua desa tersebut sempat terisolasi akibat jalan utama ke wilayah lain dari dua desa itu tertimbun longsoran. Mobil pengangkut naskah soal dapat mendistribusikan ke Purwoharjo dan Karangtengah setelah jalan dapat dibuka dan dilalui mobil sejak Minggu (10/12/2017).

Camat Karangtengah, Sunarto, bersyukur karena akhirnya jalan menuju dua desa itu bisa dilalui mobil. Sebelumnya pihak terkait dan segenap sukarelawan terus bekerja bakti menyingkirkan longsoran dari jalan menggunakan empat alat berat dan alat sederhana lainnya.

Seperti ketahui, lebih dari 3.000 peserta mengikuti ujian tertulis dan wawancara setelah mereka dinyatakan lolos verifikasi berkas dan uji publik. Mereka berebut 710 kursi dari total 716 kursi perangkat di 226 desa di 25 kecamatan. Peserta yang terpilih akan dilantik pada 21 Desember mendatang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif