Teknologi
Senin, 11 Desember 2017 - 20:10 WIB

Detik-Detik Seorang Pria Diusir dari KRL karena Lakukan Pelecehan Seksual

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pria diduga melakukan pelecehan seksual di KRL (Facebook)

Penumpang KRL mendeskripsikan kalau kemaluan si pria dikeluarkan dari celana.

Solopos.com, JAKARTA – Sebuah video keriuhan di KRL (Commuter Line) Jabodetabek viral di media sosial (medsos). Video tersebut memperlihatkan detik-detik seorang pria ketahuan melakukan tindakan pelecehan seksual.

Advertisement

Video tersebut diunggah pengguna Facebook Nur Aina Putri di grup Facebook KRL-Mania, Jumat (8/12/2017). “Pengingat untuk semuanya agar selalu berhati-hati dan peduli dengan keadaan sekitar. Di KRL relasi Jakarta-Kota Bekasi ada penumpang yang ketahuan melakukan sexual harassment. Peristiwa sekitar pukul 18.07 WIB di Stasiun Klender. Pelaku memakai topi,” tulis Nur Aina Putri.

Dalam video tersebut terdengar keriuhan antar-penumpang KRL. Beberapa perempuan marah-marah terhadap seorang pria. Salah satu perempuan memprotes karena kemaluan si pria tampak menonjol keluar.

Si pria yang disangka telah melakukan pelecehan seksual mencoba berdalih kalau dia tidak mengetahui resleting celananya terbuka. “Ga mungkin Mas, kamu ga pakai celana dalam ya? Masa iya resleting bisa turun trus kemaluan langsung keluar,” protes seorang penumpang perempuan.

Advertisement

Dalam rekaman tampak di dalam KRL kondisi penuh sesak penumpang. Beberapa perempuan memarahi pria tersebut. Penumpang lain hanya bisa melihat tanpa berkomentar apapun. Beberapa perempuan pun sempat berteriak memanggil petugas keamanan KRL, namun belum ada yang merespons. Di akhir video, pria tersebut akhirnya diminta turun dari KRL oleh beberapa penumpang.

Momen pria bertopi ketahuan melakukan pelecehan seksual di KRL mengundang komentar warganet. “Harusnya dipajang juga kayak copet yang dulu. Geli aku ngeliat mukanya,” tulis Susan akun TheRed’Devils.

“Ini gak diamanin aja trus dikasih balsem,” tulis akun Baron Sabilla Papatsongnembelas.

Advertisement

“Ini harusnya tiap gerbong diberi alat untuk memanggil petugas keamanan,” tulis Muhammad Rafly Alfian.

Intip videonya di tautan berikut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif