Soloraya
Senin, 11 Desember 2017 - 22:15 WIB

9 Paket Proyek Fisik Pemkab Klaten Gagal Lelang Gara-Gara Waktu Mepet

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi lelang (JIBI/Dok)

Sembilan paket proyek fisik Pemkab Klaten gagal dilelang karena waktunya terlalu mepet akhir tahun anggaran.

Solopos.com, KLATEN — Pemkab Klaten gagal melelang sekitar sembilan paket pengadaan barang dan jasa gagal pada tahun ini. Salah satu penyebabnya lantaran waktu pelaksanaannya terlalu mepet akhir tahun anggaran.

Advertisement

Di antara sembilan paket lelang tersebut ada pembangunan Kantor Inspektorat Klaten dengan pagu anggaran Rp4 miliar dan pengadaan koleksi perpustakaan SD senilai Rp5 miliar dari dana alokasi khusus (DAK). “DAK itu terkait persyarataan DAK di mana juknis dari pemerintah pusat terlambat sehingga proses lelang melebihi 31 Agustus sesuai syarat kontraknya. Akhirnya tidak terealisasi,” kata Kabag Pembangunan Setda Klaten, Sigit Gatot Budiyanto, saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (11/12/2017).

Sigit menjelaskan proses pengadaan barang dan jasa dari DAK itu tak bisa diulang pada tahun selanjutnya. Sementara proyek lainnya dengan anggaran dari APBD memungkinkan dianggarkan kembali pada 2018.

Advertisement

Sigit menjelaskan proses pengadaan barang dan jasa dari DAK itu tak bisa diulang pada tahun selanjutnya. Sementara proyek lainnya dengan anggaran dari APBD memungkinkan dianggarkan kembali pada 2018.

“Proyek mana saja yang dianggarkan kembali pada 2018 langsung tanya ke Bappeda saja,” kata Sigit.

Selain sembilan paket pengadaan barang dan jasa yang gagal dilelang lantaran waktu mepet, terdapat sejumlah proyek yang urung dilaksanakan pada 2017 lantaran persoalan aset. Proyek-proyek itu seperti penataan kawasan Bukit Sidoguro dan Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, serta pengembangan objek wisata Umbul Tirtomulyono, Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum.

Advertisement

Proyek penataan kawasan Rawa Jombor masih mempertimbangkan administrasi terkait aset serta aspek sosial dari rencana yang digulirkan. Proyek pembangunan objek wisata Umbul Tirtomulyono batal dilakukan pada 2017 lantaran persoalan aset.

Sebagian aset di kawasan pemandian itu masih tanah hak milik warga. Persoalan aset tersebut ditargetkan rampung tahun ini sebelum dimulai pembangunan objek wisata air itu pada 2018.

Plt. Kepala Dinas Perwaskim Klaten, Pramana Agus Wijanarka, mengatakan proyek pembangunan kantor Inspektorat Klaten sudah memasuki tahap lelang. Namun, lelang gagal meski sudah dilakukan dua kali.

Advertisement

“Pesertanya kurang. Kan ada ketentuan untuk lelang itu minimal pesertanya berapa. Rencana pelaksanaan enam bulan sementara waktunya tidak mencukupi lagi akhirnya tidak jadi dilaksanakan. Pada 2018, pembangunan kantor Inspektorat belum dianggarkan lagi,” katanya.

Pramana yang juga Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Klaten mengatakan untuk dua jaringan irigasi (DI) yakni DI Banyumalang dan DI Jalin yang bersumber dari DAK juga sempat dilelang. Namun, setelah lelang empat kali jumlah pesertanya minim.

“Pelaksanaan proyek dari DAK kan ada ketentuan juga soal waktu. Padahal sudah dilelang sampai empat kali ternyata juga gagal,” katanya.

Advertisement

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Pantoro, mengatakan gagalnya lelang proyek pengadaan buku perpustakaan SD lantaran ada persoalan dalam teknis pengadaan barang dan jasa.

“Yang jelas untuk teknis itu ada yang kurang sinkron. DAK kan belum sempat ditransfer dari pusat ke daerah. Artinya, DAK untuk pengadaan tersebut ya masih berada di pusat,” katanya saat ditemui beberapa waktu lalu.

Berikut daftar sembilan paket pekerjaan yang gagal dilelang:
1. Pembangunan Kantor Inspektorat Klaten senilai Rp4.062.384.000
2. Peningkatan Jaringan Irigasi DI Banyumalang senilai Rp280.000.000 (DAK)
3. Peningkatan Jaringan Irigasi DI Jalin senilai Rp310.000.000 (DAK)
4. Pembangunan Sistem Kendali Lalu Lintas senilai Rp1.686.542.980
5. Penataan Trotoar Jalan Piere Tendean senilai Rp350.000.000
6. Peningkatan Jalan Kesatriyan, Glodokan senilai Rp300.000.000
7. Pengadaan Koleksi Perpustakaan SD senilai Rp5.000.000.000 (DAK)
8. Pengadaan Material Perubahan senilai Rp221.810.000
9. Pengadaan Boxculvert dan Patok Pengarah senilai Rp211.761.000
Sumber : Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Klaten

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif