Soloraya
Sabtu, 9 Desember 2017 - 13:00 WIB

Ini yang Harus Dilakukan Warga Jika Temui Sarang Tawon

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Damkar Klaten meminta warga segera laporkan jika ada sarang tawon di lingkungannya.

Solopos.com, KLATEN – Warga Klaten diimbau tak mengganggu sarang tawon yang sudah berukuran besar di lingkungannya. Warga diharapkan bisa melapor ke unit Damkar Klaten untuk dilakukan pemusnahan.

Advertisement

Salah satu petugas unit Damkar Klaten, Yuda, mengatakan tawon bersifat agresif dan menyerang ketika sarang mereka diganggu. Dari beberapa temuan sarang tawon, warga justru diserang saat berusaha memusnahkan sarang tersebut.

“Ada yang mencoba memusnahkan menggunakan kain dilumuri bensin. Ternyata tawonnya menyebar dan menyerang. Karena itu, kami mengimbau agar melaporkan dan menunggu pemusnahan oleh unit Damkar dan dipastikan gratis. Selama sarang tidak diganggu, tawon tidak menyerang,” kata Yuda saat ditemui di unit Damkar Klaten, Jumat (8/12/2017).

Yuda menuturkan dari pengalaman operasi tangkap tawon (OTT) selama ini, jenis tawon dengan sarang berukuran raksasa dan dimusnahkan yakni memiliki nama latin Vespa affinis atau kerap disebut tawon tabuhan. Ciri khas tawon itu berukuran besar dan memiliki garis kuning melingkar pada tubuhnya.

Advertisement

Petugas unit Damkar Klaten lainnya, Barata, berharap petugas rumah sakit atau fasilitas kesehatan memprioritaskan serta mengobati secara intensif ketika menanganani pasien yang menjadi korban sengatan tawon. (baca: Lagi, Bocah Klaten Meninggal Disengat Tawon)

Dia menyebut sengatan tawon jenis tawon tabuhan memiliki efek berkelanjutan. Tak hanya bengkak, dampak sengatan bisa membuat korban merasa sesak napas. Efek-efek berkelanjutan tersebut harus diantisipasi sejak awal agar tidak berakibat fatal.

Barata mengatakan belakangan laporan pemusnahan sarang tawon kembali meningkat. Hingga kemarin pagi, ada sekitar 15 sarang tawon yang menunggu pemusnahan tersebar ke berbagai daerah.

Advertisement

Banyaknya laporan yang diterima membuat proses penanganan dilakukan secara bertahap. Selain memprioritaskan laporan yang lebih dulu masuk, pemusnahan sarang tawon diprioritaskan pada lokasi dengan faktor risiko besar seperti sarang tawon yang berada di bangunan sekolah.

Saban hari, petugas unit Damkar melalui tim OTT melakukan pemusnahan disamping menempatkan petugas yang stand by jika sewaktu-waktu ada laporan peristiwa kebakaran. Tim OTT terdiri dari delapan orang dengan standar operasional prosedur yang sudah mereka buat sendiri dari pengalaman pemusnahan sarang tawon selama ini.

“Keterbatasan kami pada jumlah personel dan peralatan. Area-area sarang tawon medannya berbeda-beda dan cenderung sulit dijangkau. Rata-rata penanganan satu sarang tawon sekitar dua jam. Kami harus mempertimbangkan faktor keamanan petugas termasuk warga di sekitar lokasi serta pemusnahan yang dilakukan tidak justru memberikan dampak seperti merusak bangunan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif