Jatim
Sabtu, 9 Desember 2017 - 15:05 WIB

BENCANA PACITAN : Kerugian Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Pacitan Capai Rp600 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sukarelawan melewati jembatan gantung di Desa Kedungbendo, Kecamatan Arjosari yang hampir roboh untuk menyalurkan bantuan ke warga terdampak bencana, Minggu (3/12/2017). (Istimewa/polrespacitan.com)

Bencana Pacitan, banjir dan tanah longsor memicu kerugian Rp600 miliar.

Madiunpos.com, PACITAN — Bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Pacitan sebagai imbas siklon tropis Cempaka pada Selasa (28/11/2017), selain menimbulkan korban jiwa sebanyak 25 orang juga berdampak memicu kerugian material. Pemerintah Kabupaten Pacitan menaksir kerugian bencana akbar itu mencapai Rp600 miliar.

Advertisement

Kerugian materil ini terjadi akibat berbagai kerusakan yang ditimbulkan mulai dari infrastruktur jalan, jembatan, fasilitas umum, gedung sekolahan, hingga rumah penduduk.

“Total kerugian yang ditimbulkan sekitar Rp600 miliar,” kata Bupati Pacitan Indartato kepada wartawan di markas BPBD di Kampus Akademi Komunitas Negeri (AKN) Pacitan, Jumat (8/12/2017) malam.

Indartato menuturkan nilai kerugian tersebut terlihat dari berbagai infrastruktur jalan dan jembatan serta bangunan rumah warga yang rusak setelah diterjang bencana alam berupa banjir bandang dan tanah longsor.

Advertisement

Selain merusak bangunan, bencana tersebut juga merusak tanaman padi yang baru saja ditanam petani. “Kalau untuk pertanian, kami akan mengembalikan, minimal benihnya,” ujar Indartato.

Ditanya mengenai bantuan yang saat ini telah masuk di Pacitan, bupati mengakui belum mengetahui data secara resmi. Namun, bantuan sudah datang dari berbagai instansi baik pemerintah maupun lembaga sosial di seluruh Indonesia.

Komandan Tanggap Darurat Bencana di Pacitan, Letkol Kav. Aristoteles Hengkeng Nusa Lawitang, mengatakan kondisi Pacitan saat ini sudah mulai berjalan seperti biasa. Akses perekonomian di Pacitan juga sudah mulai bangkit. Hal itu terlihat dari sejumlah pasar tradisional dan pertokoan yang mulai beroperasi.

Advertisement

Dia menuturkan untuk rumah yang terdampak bencana tanah longsor dan banjir sampai saat ini terdata 440 rumah. Yaitu terdiri dari 90 rumah rusak ringan, 150 rusak sedang, dan 200 rumah rusak berat.

Sedangkan untuk sekolah yang terdampak bencana yaitu ada sebanyak 69 sekolah dengan jumlah siswa sebanyak 18.122 anak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif