Entertainment
Jumat, 8 Desember 2017 - 20:10 WIB

Bella Hadid Menangis AS Akui Yerusalem Jadi Ibu Kota Israel

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bella Hadid (Metro.co.uk)

Bella Hadid mencurahkan kesedihannya terkait status Yerusalem.

Solopos.com, SOLO – Keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Rabu (6/12/2017), membuat geger masyarakat dunia. Langkah tersebut dianggap salah lantaran bisa memicu konflik berkepanjangan. Apalagi, selama ini Israel dan Palestina merupakan dua negara yang terlibat konflik paling berdarah di dunia.

Advertisement

Banyak pihak khawatir keputusan itu akan mengganggu proses perdamaian antara Israel dan Palestina. Bahkan, hal itu dikhawatirkan mengganggu stabilitas di kawasan Timur Tengah. Kekhawatiran ini dirasakan oleh model cantik, Bella Hadid. Wanita berusia 21 tahun ini memiliki darah Palestina dari sang ayah. Hal itulah yang membuatnya merasa sangat sedih mendengar berita soal Yerusalem.

Saking sedihnya, Bella Hadid tak kuasa menahan tangis mendengar pengumuman tersebut. Baginya, pengumuman keputusan Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel adalah hari yang paling menyedihkan. Dia lantas menuliskan kesedihannya sambil mengingat keluarga dan leluhurnya di Palestina melalui media sosial.

“Yerusalem adalah rumah bagi semua agama. Agar hal ini bisa terwujud, saya rasa kita harus mundur lima langkah ke belakang untuk mengambil keputusan terbaik demi terciptanya kehidupan yang damai,” ungkap Bella melalui laman Instagram pribadinya, @bellahadid, Kamis (7/12/2017).

Advertisement

Curhat Bella Hadid soal status Yerusalem (Instagram @bellahadid)

Adik Gigi Hadid ini menilai selama ini bangsa Palestina diperlakukan secara tidak adil. Mereka selalu ditindas dan hidup dalam kesengsaraan. Hal itulah yang membuatnya sangat sedih dan memberikan dukungan penuh kepada Palestina. “Orang-orang Palestina diperlakukan dengan tidak adil. Saya berdiri untuk mendukung Palestina,” tegasnya.

Seperti diketahui, Donald Trump nekat mengambil keputusan kontroversial itu meski mendapat kecaman dari banyak pihak. Dia sadar perbedaan pendapat bakal selalu ada. Namun, dia berharap tidak ada tindak kekerasan yang terjadi setelah pengumuman keputusan itu.

Advertisement

Sementara itu, beberapa negara di Eropa, Arab, Paus Fransiskus, hingga PBB menolak keputusan Donald Trump terkait status Kota Yerusalem. Merea menilai keputusan itu sebagai pelanggaran terhadap sejumlah resolusi PBB dan mengganggu proses perdamaian antara Israel dan Palestina.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif