News
Kamis, 7 Desember 2017 - 13:10 WIB

Netanyahu Tanggapi Pidato Trump Soal Pengakuan Yerusalem Ibu Kota Israel

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di peringatan hari Holocaust Internasional, 27 Januari 2017. (JIBI/Reuters/Amir Cohen)

Netanyahu menanggapi positif pidato Trump soal Yerusalem.

Solopos.com, WASHINGTON – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengucapkan terima kasih kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump karena secara resmi telah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negaranya.

Advertisement

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Rabu (7/12/2017), mengumumkan telah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Pernyataan yang disampaikan dalam pidato resmi ini tiba-tiba membalikkan kebijakan yang telah dianut Amerika Serikat selama berpuluh-puluh tahun.

(Baca Juga: Dunia Kecam Keputusan AS Akui Yerusalem Ibu Kota Israel)

Advertisement

(Baca Juga: Dunia Kecam Keputusan AS Akui Yerusalem Ibu Kota Israel)

Mengutip Washingtonpost, Rabu (6/12/2017), pernyataan terhadap pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel itu dikeluarkan Trump ketika ia menyampaikan pidato di Gedung Putih.

Ia mengatakan bahwa pemerintahannya akan memulai proses untuk memindahkan kedutaan besar AS di Tel Aviv ke Yerusalem.

Advertisement

Langkah memicu kemarahan Palestina dan berbagai negara sekutu. Palestina secara khusus menyebut bahwa Trump tidak menghiraukan peringatan soal kerusuhan yang ditimbulkannya di Timur Tengah dengan mengeluarkan pernyataan tersebut.

Selama ini, masyarakat internasional tidak mengakui kedaulatan Israel di seluruh Yerusalem dan meyakini bahwa status kota tersebut harus diselesaikan dengan jalan perundingan.

“Saya sudah menetapkan bahwa sudah saatnya untuk secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel,” kata Trump. “Walaupun presiden-presiden [Amerika Serikat] sebelumnya telah membuat janji saat kampanye, mereka tidak bisa melaksanakannya. Hari ini, saya melaksanakan [janji saya, red.”

Advertisement

(Baca Juga: Palestina Minta Trump Tak Ikut Campur Soal Yerusalem)

Dilansir Reuters, Rabu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam pesan melalui video yang direkam sebelumnya bahwa pengakuan Trump itu merupakan sebuah langkah penting menuju perdamaian dan “ujuan Israel sejak semula.

Netanyahu menambahkan bahwa kesepakatan perdamaian dengan Palestina harus mencakup pengakuan bahwa Yerusalem merupakan ibu kota Israel dan ia mendesak semua negara untuk mengikuti langkah yang telah dicontohkan Trump.

Advertisement

Dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Trump menunjukkan bahwa ia tidak peduli dengan peringatan yang berdatangan dari seluruh dunia bahwa pengakuan itu berisiko menimbulkan konflik memburuk terhadap situasi di Timur Tengah, yang sudah ricuh.

(Baca Juga: Trump Akui Yerusalem Ibu Kota Isarel)

Yerusalem merupakan tempat suci bagi para penganut Islam, Yahudi dan Kristen. Wilayah timur kota itu direbut oleh Israel dalam perang 1967 dan dinyatakan oleh Palestina sebagai ibu kota negara independen mereka kelak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif