News
Rabu, 6 Desember 2017 - 19:30 WIB

Fit & Proper Test Mulus, Hadi Tjahjanto Segera Jadi Panglima TNI

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Calon Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjalani uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI di Komisi I, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (6/12/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Muhammad Adimaja)

Marsekal Hadi Tjahjanto tinggal menunggu waktu menjadi Panglima TNI setelah lolos fit and proper test.

Solopos.com, JAKARTA — Komisi I DPR akhirnya menyetujui calon Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk menjadi pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo setelah uji kelayakan dan kepatutan berlangsung mulus tanpa penolakan.

Advertisement

“Hadi kami nilai memiliki rekam jejak mumpuni dan memiliki kecakapan mengemban tugas Panglima TNI,” kata Ketua Komisi I Abdul Kharis Almasyahari kepada wartawan seusai uji kelayakan dan kepatutan, Rabu (6/12/2017).

Komisi I DPR juga menyetujui pemberhentian secara hormat Jenderal Gatot Nurmantyo yang segera memasuki masa pensiun. Dalam rapat yang berlangsung tertutup, seluruh fraksi yang memaparkan pendapat, menganggap Hadi layak menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi orang nomor satu TNI.

Dari beragam isu yang dibahas dalam fit and proper test tersebut, independensi TNI dalam dunia politik menjadi sorotan utama. “Tidak ada keberatan, apa yang diajukan Presiden soal Panglima kami selalu setujui,” kata Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi Gerindra, Asril Tanjung.

Advertisement

Asril menuturkan fraksinya menyetujui pencalonan Hadi dengan dua syarat. Satu di antaranya, kata Asril, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) itu harus berkomitmen menjaga netralitas TNI dalam Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi PAN, Hanafi Rais, menyebut Hadi harus memastikan tiga matra di TNI memiliki pemahaman yang sama terhadap makna profesionalisme prajurit. “Dia harus berkomitmen dan menyolidkan TNI, menjaga netralitas dan profesionalisme, apalagi tahun depan adalah tahun politik,” ujar Hanafi.

Sementara itu, Marsekal Hadi Tjahjono lebih banyak menghindar dari pertanyaan wartawan. Ketika ditanya tentang kasus dugaan korupsi pembelian helikopter AW101, Hadi berjanji akan angkat bicara setelah dilantik Presiden Joko Widodo, termasuk soal pemeriksaan mantan KSAU Marsekal (Purn) Agus Supriatna.

Advertisement

“Negara hukum. Ikuti aturan saja. Nanti setelah menjadi panglima, saya akan jawab,” kata Hadi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif