News
Selasa, 5 Desember 2017 - 15:10 WIB

Palestina Minta Donald Trump Tak Ikut Campur Soal Yerusalem

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Donald Trump. (JIBI/Reuters/David Becker)

Palestina meminta Donald Trump tidak ikut campur soal Yerusalem.

Solopos.com, YERUSALEM – Pemerintah Palestina meradang saat mendengar laporan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, bakal mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Kabar tersebut berembus lantaran mencuatnya kabar pihak Gedung Putih berencana memindahkan kantor Kedutaan Besar (Kedubes) AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Advertisement

Kabar itu tentu saja membuat pemerintah Palestina panik. Pihak Kementerian Luar Negeri Palestina menyerukan diadakan pertemuan darurat Liga Arab guna membahas masalah tersebut. Dikabarkan The Guardian, Senin (4/12/2017), saat ini, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, berusaha mengumpulkan dukungan agar Donald Trump tidak mengakui Yesrusalem sebagai ibu kota Israel.

Dilansir Arab News, Perdana Menteri Palestina, Rami Hamdallah, mengingatkan AS untuk tidak ikut campur dalam urusan Yerusalem. Menurutnya, campur tangan AS bukannya membantu proses perdamaian, malah justru membahayakan. Jika AS berniat mendamaikan, maka jalan satu-satunya adalah membagi Yerusalem menjadi dua. Bagian barat sebagai ibu kota Israel, sementara timur ibu kota Palestina.

Beruntung, kepanikan yang dirasakan pemerintah Palestina mendapat respons positif dari anggota Liga Arab. Kabarnya, Liga Arab bakal menggelar pertemuan darurat untuk membahas masalah Yerusalem, Selasa (5/12/2017). Pertemuan ini digelar berdasarkan permintaan Menteri Luar Negeri Palestina, Riad Al Maliki kepada Ketua Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit, dan Sekretaris Jenderal Orgasnisasi Kerja Sama Islam (OKI), Yousef Al Othaimeen.

Advertisement

Pertemuan itu bakal membahas rencana Donald Trump memindah kantor Kedubes AS di Israel ke Yerusalem. Menurut Palestina, langkah itu merupakan bentuk pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Jika itu terjadi, maka perdamaian antara Israel dan Palestina kian mustahil. Sebab, selama ini Yerusalem menjadi sengketa yang diperebutkan kedua negara itu.

Menurut CNN, Donald Trump bakal mengumumkan keputusannya soal Yerusalem paling cepat pada Selasa (5/12/2017). Namun, kabar itu dibantah oleh penasihat senior sekaligus menantunya, Jared Kushner. Menurutnya, Donald Trump belum memiliki keputusan final terkait hal tersebut.

“Donald Trump masih mempertimbangkan berbagai hal. Dia tidak mau salah mengambil keputusan soal Yerusalem. Nanti dia yang akan memberitahukan kepada Anda, bukan saya,” tegasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif