Sport
Senin, 4 Desember 2017 - 14:15 WIB

Lawan Mongolia, Timnas Indonesia Gunakan Pendekatan Berbeda

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemain Timnas Indonesia U-22, Evan Dimas, Marinus Mariyanto Wanewar, dan Osvaldo Haay melakukan selebrasi gol ke gawang Timor Leste dalam penyisihan grup B SEA Games XXIX Kuala Lumpur, Minggu (20/8/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Sigid Kurniawan)

Indonesia akan menantang Mongolia di ajang Aceh World Solidarity Cup.

Solopos.com, BANDA ACEH — Timnas Indonesia tak bisa terlalu lama bersuka cita seusai membenamkan Brunei Darussalam 4-0 dalam laga pembuka ajang Aceh World Solidarity Cup (AWSC) di Stadion Harapan Bangsa, Sabtu (2/12/2017) malam. Selang sehari, Hansamu Yama dkk. sudah ditunggu Mongolia di laga selanjutnya, Senin (4/12/2017).

Advertisement

Pelatih Timnas, Luis Milla, disebut-sebut bakal menampilkan pendekatan baru yang belum dipakai ketika melawan Brunei. Hal ini untuk mengantisipasi permainan Mongolia yang cenderung keras. Penampilan tim dari Asia Timur itu bahkan berpeluang menjurus kasar andai kondisi lapangan masih becek seperti laga kemarin.

“Kita tahu Mongolia bermain keras, maka pendekatannya bakal berbeda dibanding saat melawan Brunei,” ujar Milla seperti dilansir pssi.org, Minggu (3/12/2017).

Pelatih asal Spanyol itu mewanti-wanti anak asuhnya tak meremehkan Mongolia meski lawannya itu takluk 0-3 dari Kirgiztan di laga pertama. Milla menyebut Mongolia punya fisik lebih baik ketimbang Brunei. Eks Pelatih Spanyol U-19 itu menekankan agar kolektivitas dan kreasi di lapangan tengah tetap dipertahankan oleh Septian David Maulana dkk.

Advertisement

Sejauh ini Indonesia memimpin klasemen grup dengan bekal kemenangan 4-0 atas Brunei. “Kami ingin mengambil opsi serangan pertama dan kreatif di lapangan tengah,” tuturnya.

Milla memberikan sinyal tetap melakukan bongkar pasang pemain di laga kontra Mongolia. Lini serang kemungkinan besar akan mengalami modifikasi. Ketika melawan Brunei, dua gol justru lahir dari bek tengah yakni Hansamu Yama dan Fachrudin Aryanto. Lini depan yang dipimpin Ilja Spasojevic masih kurang efektif memanfaatkan peluang. Demikian halnya wonderkid Egy Maulana Vikri yang belum terlalu menonjol saat dipasang di pertengahan babak kedua.

“Sampai sekarang kami masih mencari cara bermain yang paling sesuai untuk tim. Saya senang pemain bisa mengaplikasikan taktik yang saya inginkan,” ujar Milla.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif