News
Kamis, 30 November 2017 - 11:15 WIB

Gunung Agung Bali Berpotensi Mengalami Erupsi Susulan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wisatawan beraktivitas di Pura Besakih yang berlatar belakang Gunung Agung meletus di Karangasem, Bali, Selasa (28/11/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Nyoman Budhiana)

Gunung Agung Bali berpotensi mengalami erupsi susulan dan hingga kini tremor terus terjadi.

Solopos.com, KARANGASEM — Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperkirakan Gunung Agung di Bali berpotensi mengalami erupsi susulan karena tremor masih terus terjadi dan terekam seismograf hingga saat ini.

Advertisement

“Hingga saat ini aktivitas erupsi Gunung Agung masih berlangsung. Walaupun sinyal tremor ini tinggi, namun saat kondisi rendah emisi abu tetap terus berlangsung,” kata Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur pada PVMBG Devy Kamil Syahbana saat ditemui di Pos Pemantauan Gunung Agung Desa Rendang di Karangsem, Bali, Kamis (30/11/2017).

Dia menambahkan data-data satelit menunjukkan pertumbuhan lava di dalam kawah Gunung Agung dan potensi erupsi setelah letusan pembuka mulai Selasa (21/11/2017) terus terjadi dan pada Sabtu (25/11/2017) letusan Gunung Agung bertransisi dari erupsi freatik menjadi erupsi magmatik.

Advertisement

Dia menambahkan data-data satelit menunjukkan pertumbuhan lava di dalam kawah Gunung Agung dan potensi erupsi setelah letusan pembuka mulai Selasa (21/11/2017) terus terjadi dan pada Sabtu (25/11/2017) letusan Gunung Agung bertransisi dari erupsi freatik menjadi erupsi magmatik.

Namun demikian, dia menyatakan belum dapat memperkirakan apakah letusan susulan akan besar.

“Potensi erupsi Gunung Agung masih besar dan kami terus mengikuti perkembangan data seperti apa dan melakukan assesment seperti apa maupun mengestimasi kira-kira seluas apa ancaman bahayanya,” kata Devy Kamil Syahbana.

Advertisement

Getaran 3,1 Skala Richter yang terjadi di kawasan gunung pada Rabu (29/11/2017), menurut Devy, mengindikasikan masih adanya suplai magma. Saat ini, kata Devy, jalur magma sudah terbuka hingga permukaan kawah Gunung Agung sehingga gempa-gempa dengan kekuatan di bawah 10 Skala Richter sudah bisa mengakibatkan erupsi.

PVMBG merekam 32 kali aktivitas vuklanik selama 24 jam pada Rabu dan pada hari berikutnya hanya merekam lima kali gempa vulkanis.

“Baru saja terekam tremor menerus yang mengindikasikan masih terjadinya erupsi Gunung Agung dan tremor ini masih berlangsung hingga saat ini, durasinya masih dihitung,” kata dia.

Advertisement

Pada Kamis pagi, PVMBGmengamati aktivitas tremor terus menerus (overscale) selama 24 menit di Gunung Agung.

“Kami mencatat hari ini Gunung Agung kembali tremor overscale antara Pukul 7.55 WITA hingga Pukul 08.19 WITA dan kemudian menurun kembali akibat adanya pergerakan magma di dalam kawah,” kata Kepala PVMBG Kasbani.

Tremor-tremor dengan amplitudo 23 mm itu, menurut dia, menunjukkan aktivitas vulkanis Gunung Agung masih tinggi dan fluktuatif dan letusan masih berpotensi terjadi setiap saat.

Advertisement

“Hingga saat ini kondisi Gunung Agung sangat kritis dan sudah masuk fase erupsi magmatis,” kata Kasbani.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif