News
Kamis, 30 November 2017 - 08:00 WIB

Dampak Siklon Tropis Cempaka, Wonogiri & Klaten Terparah

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga menerjang banjir di Nguntoronadi, Wonogiri, Selasa (28/11/2017). (Ahmad Wakid/JIBI/Solopos)

Siklon tropis cempaka menyebabkan bencana di sejumlah wilayah termasuk Soloraya.

Solopos.com, SOLO—Hujan esktrem yang terjadi di Soloraya pada Selasa (28/11/2017) berdampak pada terjadinya banjir di wilayah Wonogiri dan Klaten. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo mencatat hujan deras ini membuat 11 desa di 6 kecamatan di Wonogiri terkena banjir. Sedangkan di Klaten, bencana ini melanda 7 desa di 4 kecamatan.

Advertisement

Kepala seksi (Kasi) Perencanaan Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air (SDA) BBWS Bengawan Solo, Antonius Suryono, menjelaskan bencana banjir terjadi karena naiknya curah hujan yang ekstrem di kedua wilayah. Tak hanya banjir, di Kabupaten Wonogiri kerusakan pun terjadi seperti talut jalan dan talut tebing jalan longsor.

“Data hidrologi pada pos hujan kami mencatat adanya curah hujan yang ekstrem di kedua wilayah. Sebagai contoh, di Wonogiri curah hujan paling tinggi di Pracimantoro yang mencapai 398 milimeter per 24 jam pada Selasa. Sedangkan di Klaten curah hujan mencapai 152 mm,” tuturnya, saat ditemui wartawan di kantor, Rabu (29/11/2017).

Wonogiri

Advertisement

Di Wonogiri sebanyak 11 desa yang terkena banjir adalah Bulurejo, Kulurejo (Kecamatan Nguntoronadi), Ngambarsari (Kecamatan Karangtengah), Hargorejo (Kecamatan Tirtomoyo), Joho, Sambiroto, Belik, Ngulu Wetan (Kecamatan Pracimantoro), Giripurwo (Kecamatan Wonogiri), dan Watuagung, Balepanjang (Kecamatan Baturetno).

Banjir di wilayah ini membuat total sebanyak 42 rumah terendam air dan 1 rukun tetangga (RT) di Desa Belik tergenang. Selain itu, bencana ini juga mengakibatkan jalan antarprovinsi dan antarkecamatan terendam air.

Begitu pula dengan talud jalan longsor di Dusun Pojok, Desa Ngambarsari, talud tebing jalan longsor di Giripurwo, dan tergenangnya jalan Desa Belik sepanjang 2 kilometer.

Advertisement

Sedangkan di Klaten sebanyak tujuh desa terkena banjir, yakni Burikan, Nanggulan, Karangasem (Kecamatan Cawas), Paseban, Belok (Kecamatan Bayat), Melikan (Kecamatan Wedi), dan Ngandong (Kecamatan Gantiwarno). Hal ini membuat jebol tanggul Sungai Gamping sepanjang 15 meter yang merupakan anak Kali Dengkeng. Sementara Kali Dengkeng yang juga anak Sungai Bengawan Solo juga ambrol sepanjang 7 meter.

Di samping itu, sebanyak 20 keluarga terendam air di Desa Belik dan ada 100 KK mengalami hal serupa di Desa Melikan. Selain itu, total ada 35 hektar sawah rusak karena bencana ini di Desa Burikan, Desa Nanggulan, Desa Ngandong, dan Desa Karangasem.

“Pada bencana ini kami sudah melakukan penanganan darurat dengan turun langsung dan berkoordinasi bersama Muspika, relawan, TNI, Polri, dan warga. Begitu pula dengan penyiapan ribuan karung dan logistik untuk penanganannya,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif