Soloraya
Kamis, 30 November 2017 - 20:35 WIB

BENCANA KLATEN : Korban Banjir Diserang Gatal-Gatal dan Pusing

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani, menemui warga Desa Beluk, Kecamatan Bayat, yang mengungsi akibat banjir, Rabu (29/11/2017). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Warga korban banjir di Klaten mulai mengeluhkan gatal-gatal dan pusing.

Solopos.com, KLATEN — Warga terdampak bencana banjir di Klaten mengeluhkan gatal-gatal dan pusing. Hal itu terungkap saat petugas kesehatan dari salah satu rumah sakit di Klaten mengadakan pengobatan gratis di Desa Bogor, Kecamatan Cawas, Kamis (30/11/2017).

Advertisement

Salah satu warga Dukuh Pulo, Desa Bogor, Suharni, 48, mengatakan ia bersama anaknya mulai mengungsi ke Balai Desa Bogor sejak Kamis pagi. Hal itu ia lakukan setelah perkampungannya kebanjiran akibat tanggul Sungai Dengkeng jebol pada Rabu (29/11/2017).

“Kalau keluhan kesehatan saya merasakan pusing dan gatal-gatal. Ya karena banjir dan airnya kotor,” kata Suharni. (Baca: Tanggul Sungai Dengkeng Jebol, Warga 3 Desa Mengungsi)

Kadus I Desa Bogor, Yunanto, mengatakan warga mulai merasakan gatal-gatal setelah luapan air Sungai Dengkeng memasuki permukiman. “Ya karena airnya itu kotor. Apalagi bercampur dengan kotoran ternak,” katanya.

Advertisement

Yunanto mengatakan baru kali ini banjir yang menerjang wilayah Desa Bogor terutama di Dukuh Pulo dan Gumpang. Ketinggian banjir di jalan permukiman sekitar 1,5 meter. “Katanya 30 tahun lalu itu pernah banjir. Namun, tidak sebesar saat ini. Kalau jarak Dukuh Pulo dengan bantaran Sungai Dengkeng itu sebenarnya sekitar 3 km,” kata Yunanto. (Baca: 600 Warga Wedi Terkepung Banjir Butuh Bantuan Mengungsi)

Pelaksana Humas Rumah Sakit Islam (RSI) Klaten, Agus Susanto, mengatakan pemeriksaan kesehatan secara gratis diberikan kepada 61 warga yang mengungsi di balai desa. Dari hasil pemeriksaan rata-rata warga mengalami tekanan darah tinggi, sakit kepala, serta gatal-gatal.

“Tekanan darah bisa jadi juga naik karena dampak banjir atau sudah diderita sebelumnya. Ya sebaiknya istirahat cukup agar,” urai dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif