Entertainment
Senin, 27 November 2017 - 20:10 WIB

20 Tahun Berlalu, Sutradara Ungkap Alasan Matikan Tokoh Jack di Titanic

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jack dan Rose di film Titanic (Telegraph.co.uk)

James Cameron mengungkapkan alasan mematikan tokoh Jack di film Titanic.

Solopos.com, SOLO – Film fenomenal tahun 1997, Titanic, mampu membuat siapapun menangis dengan kisah cinta Jack dan Rose yang berakhir tragis. Dikisahkan Jack rela mengorbankan dirinya demi menyelamatkan Rose.

Advertisement

Beberapa orang masih mendebatkan akhir cerita yang pilu di akhir film. Jack seharusnya tidak harus mati karena Rose masih bisa berbagi tempat dengan kekasihnya.

Setelah 20 tahun berlalu, sutradara James Cameron akhirnya angkat bicara. Sutradara Hollywood ini mengungkap alasan sederhana yang membuatnya harus mematikan karakter Jack di filmnya.

“Dan jawabannya sangat sederhana. Karena di halaman 147 (skenario) dikatakan bahwa Jack mati. Sangat sederhana. Jelas itu adalah pilihan artistik. Papan itu cukup besar untuk menahan Rose, tapi tidak cukup besar untuk Jack. Aku pikir bodoh karena kita masih mendiskusikan ini setelah 20 tahun,” ujar James seperti dilansir Okezone dari Vanity Fair, Senin (27/11/2017).

Advertisement

Meski keputusannya membuat banyak orang patah hati dan menangis, tapi James tak menyesal. Sebaliknya, sutradara Avatar tersebut malah senang dengan keputusan kejamnya itu.

“Tapi itu menunjukkan jika film ini efektif dalam membuat Jack dicintai oleh penonton hingga menyakitkan bagi mereka melihat dia meninggal. Jika dia hidup, ending film ini akan jadi tak berarti,” terang James.

“Film ini tentang kematian dan perpisahan. Dia harus mati. Jadi, entah begitu atau cerobong asap jatuh menimpanya, dia akan tetap mati. Itu disebut seni. Sesuatu terjadi untuk alasan-alasan seni, bukan alasan psikis,” lanjutnya.

Advertisement

James percaya keputusannya adalah benar dan yang terbaik. “Jack tidak tahu jika dia (Rose) akan ditolong kapal penyelamat sejam kemudian. Lagi pula dia sudah mati. Dan kami sangat-sangat menyesuaikannya dengan apa yang kalian lihat di film karena aku percaya, pada saat itu, dan masih hingga saat ini, bahwa itu lah yang diperlukan untuk satu orang bisa bertahan hidup,” pungkas James.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif