Jateng
Minggu, 26 November 2017 - 05:50 WIB

KERAJINAN SEMARANG : Kaligrafi Bandungan Laku di Luar Jawa

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Thowaf, 47, pengrajin kaligrafi asal Bandungan, Kabupaten Semarang, saat menyelesaikan kerajinan kaligrafi yang sudah dipasarkan hingga luar Jawa (JIBI/Solopos/Antara/ Ahmaida Lutfiya)

Kerajinan kaligrafi bikinan Bandungan, Kabupaten Semarang diminati juga oleh konsumen luar Jawa.

Semarangpos.com, UNGARAN — Bandungan di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah kini bukan hanya dikenal sebagai kawasan pariwisata berhawa sejuk terdekat dengan Kota Semarang. Salah satu kecamatan dari Kabupaten Semarang itu juga dikenal sebagai salah satu pehnghasil kerajinan hiasan dinding kaligrafi atau atau seni menulis ayat suci Alquran.

Advertisement

Bisnis hiasan dinding kaligrafi yang dirintis Thowaf, 47, perajin warga Bandungan, Kabupaten Semarang itu mampu menembus pasar luar Jawa. “Saya sering melayani pesanan dari Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi,” kata Thowaf saat ditemui di kediaman, sekaligus bengkel kerjanya di Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (22/11/2017).

Bapak tiga anak itu bahkan beberapa kali mendapatkan undangan dari luar negeri untuk berpartisipasi dalam pameran tingkat nasional, tetapi tidak bisa diikutinya karena keterbatasan biaya. Menurut dia, jenis kerajinan kaligrafi dibuat dalam berbagai produk, seperti jam dinding, hiasan dinding bertuliskan ayat suci Alquran, Ayat Kursi, serta tulisan “Allah” dan “Muhammad”.

“Ya, pesanan sekitar Semarang yang paling banyak. Dari luar Jawa juga banyak. Namun, kalau luar Jawa biasanya pesan dalam jumlah banyak agar sebanding dengan ongkos kirim yang cukup mahal,” katanya.

Advertisement

Ia mengatakan konsumen kerajinan hiasan kaligrafi dari Kabupaten Semarang itu bukan hanya bersifat pribadi, tetapi terkadang juga pedagang yang memesan dalam jumlah banyak di atas lima buah karena ongkos kirim ke luar Jawa tidak murah. Untuk harga, ia menyebutkan cukup bervariasi bergantung tingkat kesulitannya, tetapi rata-rata di kisaran Rp750.000 hingga Rp2 juta yang dinilainya sebanding dengan keindahan seni tersebut.

Dalam satu hari penuh, Thowaf bisa menyelesaikan dua kerajinan hoasan kaligrafi karena selama ini tidak mempekerjakan karyawan, melainkan hanya dibantu istri serta dua anaknya yang sudah dewasa. Hanya saja, diakui perajin dari Kabupaten Semarang itu, ketika pesanan kaligrafi membeludak biasanya mengajak dua saudaranya yang tinggal tidak jauh dari rumahnya untuk membantu menggarap dan menyelesaikan pesanan.

Meskipun sibuk melayani pesanan kerajinan kaligrafi, baik dari dalam maupun luar kota, pria ramah itu tetap menyempatkan mengajar mengaji anak-anak di sekitar rumahnya pada sore hari. Mereka menyediakan sebuah ruangan kecil yang berada di belakang rumahnya di Bandungan, Kabupaten Semarang, Jateng itu untuk tempat anak-anak sekitar belajar mengaji.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif