Jogja
Sabtu, 25 November 2017 - 10:20 WIB

Disperindag Ajak Pedagang Buat Gerakan Reresik Pasar

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas pasar tradisional (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Gerakan tersebut terinspirasi dari gerakan bersih-bersih Malioboro tiap 35 hari sekali

Harianjogja.com, JOGJA-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Jogja mengajak semua pedagang pasar tradisional untuk membuat gerakan reresik pasar atau bersih-bersih pasar secara serentak. Gerakan tersebut terinspirasi dari gerakan bersih-bersih Malioboro tiap 35 hari sekali.

Advertisement

Kepala Disperindg Kota Jogja, Maryustion Tonang mengatakan bersih-bersih pasar selama ini sudah dilakukan di beberapa pasar tradisional. Kemudian beberapa pedagang mengusulkan agar bersih-bersih pasar dibuat sebuah gerakan untuk memotivasi pedagang di pasar tradisional lainnya untuk melakukan hal serupa.

Hanya, pihaknya masih mencari konsep reresik yang pas supaya semua pedagang pasar tradisional bisa terlibat. “Karena kondisi di masing-masing pasar tidak sama, seperti di Pasar Giwangan yang berlaku 24 jam dan pedagangnya pun bergantian antara pedgang siang dan malam, sehingga perlu mencari waktu yang pas,” kata Maryustion, Jumat (24/11).

Ia mengatkan, pekan depan akan mengundang semua pengurus paguyuban pasar tradisional berikut lurah pasar. Dalam kesempatan tersebut pihaknya akan meminta masukkan dan usulan terkait konsep dan waktu pelaksanaan gerakan reresik pasar.

Advertisement

Maryustion belum bisa memastikan apakah gerakan tersebut akan meliburkan pedagang selama seharian, seperti di Malioboro yang meliburkan semua pedagang kaki lima (PKL) tiap Selasa Wage. Pasalnya, ia masih menunggu usulan dari paguyuban. Namun, menurutnya, tidak mungkin meliburkan aktivitas jual beli karena roda perekonomian akan berhenti.

“Kemungkinan hanya bersih-bersih saja. Intinya gerakan ini lebih pada menata pasar agar pasar tradisional bersih dan nyaman. Karena kebersihan dan kenyamanan pasar tanggung jawab semua, bukan hanya pemerintah,” ujar Maryustion.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif