Soloraya
Jumat, 24 November 2017 - 20:35 WIB

INFRASTRUKTUR BOYOLALI : Jalan Juwangi-Purwodadi Hampir Kelar, Jalur ke Semarang via Grobogan Kian Dekat

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengaspalan jalan. (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Pembangunan jalan dari Juwangi, Boyolali, sampai Purwodadi, Grobogan, hampir selesai.

Solopos.com, BOYOLALI — Jarak tempuh dari Boyolali dan Sragen ke Semarang makin dekat lewat Waduk Kedung Ombo (WKO). Perbaikan jalan dari Juwangi Timur hingga Monggot, Purwodadi, kini hampir kelar dan mulus.

Advertisement

Budi Suswanto, salah satu warga Wonoharjo, Kemusu, Boyolali, mengatakan perbaikan jalan raya itu kini telah mencapai depan WKO di wilayah Gemolong, Sragen. Perbaikan jalan raya itu melewati Juwangi Timur, Boyolali, hingga ke Monggot, Purwodadi sejauh lebih 20 km.

“Sekarang, warga Boyolali Utara, Sragen, dan Grobogan, yang mau ke Semarang, tak perlu lewat Jalan Solo-Purwodadi lagi. Tapi bisa langsung lewat jalan Juwangi-Karangrayung-Godong. Jauh lebih dekat,” paparnya kepada Solopos.com, Kamis (23/11/2017). (Baca: Jalan Juwangi-WKO Akhirnya Direhab setelah 29 Tahun Tak Pernah Dirawat)

Saat ini, kata Budi, perbaikan jalan sudah 90% selesai, namun belum diresmikan oleh Pemprov Jateng sebagai pengambil kebijakan. Warga pun belum diperbolehkan melintasi aspal hotmix itu.

Advertisement

“Masih dipasangi portal karena belum selesai. Tapi, sudah kelihatan mulus. Warga Boyolali utara sangat senang,” ujar dia.

Budi memprediksi perkonomian warga Boyolali utara, Purwodadi, dan Sragen akan lebih menggeliat setelah diresmikannya jalan itu. Selama ini wilayah tersebut tak ubahnya kawasan mati yang tak dikunjungi masyarakat.

“Meski ada WKO, akses ke lokasi kan cukup rusak parah selama 33 tahun. Jadi, wilayah kami sepi,” paparnya.

Advertisement

Warga lainnya dari Desa Dumbang, Juwangi, Eko Presetyo, juga mengungkapkan hal senada. Dia memastikan jalan raya yang kini mulus akan berdampak besar bagi perekonomian warga.

“Saya biasanya pulang ke Juwangi sebulan sekali bahkan tiga bulan sekali. Dengan jalan yang mulus saat ini, saya agendakan sebulan sekali pulang,” ujar warga yang bekerja di Kota Solo ini.

Meski demikian, sambung Eko, setelah perbaikan jalan selesai, menurutnya masih ada pekerjaan rumah yang harus segera dirampungkan, yakni penerangan jalan. Menurutnya, tanpa penerangan, jalan tersebut akan membahayakan keselamatan para penggunanya.

“Keamanan itu baik kecelakaan atau keamanan dari gangguan kejahatan. Kanan kiri jalan Juwangi selama ini adalah hutan belantara,” terangnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif