Soloraya
Rabu, 22 November 2017 - 11:00 WIB

Wonogiri Masih Butuh 67.000 Rumah

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembangunan perumahan (JIBI/Dok)

Kebutuhan rumah di Wonogiri masih mencapai 67.000 unit.

Solopos.com, WONOGIRI — Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DisperaKPP) Wonogiri menilai jumlah perumahan yang tersedia di Wonogiri masih minim. Tahun ini, kebutuhan perumahan di Kota Sukses mencapai 67.000 unit.

Advertisement

Kepala DisperaKKP Wonogiri, Arso Utoro, mengungkapkan jumlah perumahan di Wonogiri kurang dari 1.000 unit. Padahal masyarakat yang terdata tidak memiliki rumah sebanyak 67.000 keluarga pada 2017 ini.

“Penyediaan rumah di perumahan baru kisaran 500-600 unit karena kadang-kadang perumahan kecil yang membangun hanya empat unit kadang tidak dilaporkan. Baru tahun ini, ada aturan yang mengikat izin pembangunan bisa terhimpun,” ujarnya ketika dihubungi, Selasa (21/11/2017).

Advertisement

“Penyediaan rumah di perumahan baru kisaran 500-600 unit karena kadang-kadang perumahan kecil yang membangun hanya empat unit kadang tidak dilaporkan. Baru tahun ini, ada aturan yang mengikat izin pembangunan bisa terhimpun,” ujarnya ketika dihubungi, Selasa (21/11/2017).

Menurutnya, tahun ini terdapat 15 pengembang yang terdata melakukan pembangunan atau akan membangun perumahan di Wonogiri. Para pengembang itu sebagian besar tergabung di Asosiasi Pengembang Perumahan dan Kawasan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) dan Real Estat Indonesia (REI). “Sebagian ada yang belum bergabung dengan asosiasi pengembang,” imbuhnya.

Dia berharap agar pengembang bisa bekerja sama dengan baik dengan pemerintah setempat untuk menyukseskan Program Nasional Pembangunan Sejuta Rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

Advertisement

Sementara Ketua REI Soloraya, Anthony Prasetyo, mengatakan sektor properti di Wonogiri sangat potensial. Pada 2018 mendatang, pengembang di bawah naungan REI bakal membangun perumahan murah sebanyak 3.000 unit.

“Saat ini masih proses kelangkapan izin. Rencananya, pembangunan dimulai Januari-Feberuari tahun depan,” ungkapnya.

Meski banyak warga Wonogiri yang merantau atau boro, namun menurutnya tidak berpengaruh signifikan terhadap kebutuhan perumahan di Wonogiri.

Advertisement

“Wonogiri sangat potensial didukung dengan banyaknya perusahaan yang masuk ke kabupaten tersebut. Potensi di sektor properti akan meningkat karena kebutuhan perumahan untuk karyawan juga meningkat. Selain itu, kawasan perkotaan semakin lama semakin padat. Jumlah penduduk dan peningkatan perekonomian masyarakat mendorong sektor properti berkembang lebih baik,” jelas Anthony.

Dia menyebut pembangunan perumahan di Wonogiri tidak kalah banyak dengan daerah lain di Soloraya. Menurutnya, pembangunan perumahan di kabupaten se-Soloraya merata di kisaran 2.000-2.500 unit rumah.

Di Wonogiri, tak kurang dari 10 pengembang di Wonogiri berasal dari REI. “Kemarin sempat i saat mengurus perizinan dan lainnya karena ada pergantian kepala dinas dan sebagainya, termasuk ada aturan baru. Tetapi, semua sudah teratasi,” ucapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif